Misteri Pocong Blusukan di Bekasi



Dalam dua pekan terakhir ini, Kampung Pengasinan, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, geger soal isu penampakan hantu pocong. Isu ini membuat warga takut keluar rumah pada malam hari.


Bagaimana cerita awal pocong ini, berikut ini kisahnya seperti yang dikutip dari Merdeka.com :


Isu pocong di Kampung Pengasinan, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi sudah berembus sejak pertengahan Agustus bulan lalu. Ceritanya bermula dari meninggalnya seorang pemuda warga setempat bernama Ipan Supriyatna.


Ipan meninggal pada 16 Agustus karena sakit. Ada dugaan pemuda yang berprofesi sebagai sopir angkot itu tewas karena over dosis. Pemua tersebut meninggal sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian pihak keluarga langsung menguburkan pada hari itu juga.


Karena hari sudah mulai gelap, petugas penggali kubur di makam Mbah Raden, Yanto, sempat menolak. Alasannya waktu tidak memungkinkan karena pihak keluarga datang sekitar pukul 17.30 WIB. Namun karena terus didesak, Yanto akhirnya menyanggupi untuk menggali.


Setelah dikubur, ternyata tali pocong di kaki Ipan tak dibuka. Diduga hal itu terjadi karena petugas pemakaman terburu-buru. Atas peristiwa ini muncul kejadian-kejadian aneh di keluarga Ipan.


“Saat dikubur, tali pocong di kaki tidak dibuka, malah dikencengin. Yang menguburkan adalah pihak keluarganya yaitu abangnya sendiri. Saya lupa namanya,” jelas Yanto, seperti dikutip Merdeka.com.


Saat itu prosesi pemakaman berlangsung lancar. Pemakaman dilakukan menjelang magrib. Tiga hari setelah pemakaman, abang almarhum malah sering kesurupan. Pihak keluarga kemudian memanggil orang pintar. “Ada yang salah katanya, arwah minta tali pocong dibuka,” cerita Yanto.


Setelah berkali-kali kesurupan, 12 hari setelah pemakaman pihak keluarga baru meminta agar makam dibongkar. Namun permintaan keluarga ini ditolak Yanto.


“Pasti jasad almarhum sudah bau karena sudah lama dikuburkan,” jelasnya. Karena tak bisa dibongkar kembali, orang pintar itu kemudian menyarankan agar pihak keluarga menaburkan kacang hijau di atas makam serta mengubur pakaian almarhum di samping makam. Hal ini dilakukan agar arwah almarhum bisa tenang


Setelah ditabur di atas makam Ipan, kacang hijau kini tumbuh subur. Tumbuhan itu terlihat sudah setinggi sekitar 20 cm. Tumbuhan itu menghiasi atas makam.


Sebelumnya, kacang hijau ini sebagai syarat agar arwah Ipan bisa tenang. Kemudian kacang hijau ditabur di atas makam Ipan. Gara-gara ada cerita kesurupan dan tali pocong inilah yang kemudian menyebar di Kampung Pengasinan.


“Sebenarnya enggak ada pocong. Warga hanya ketakutan saja. Setelah ditabur kacang ijo, abangnya tidak pernah kesurupan lagi,” katanya.



Wajib dibaca:



This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.


Previous
Next Post »
Thanks for your comment