Mungkin di antara kita ada yang masih ingat saat orangtua kita melarang kita keluar rumah saat malam hari pasti mereka menakuti kita dengan ancaman akan diculik makhluk halus wewe gombel. Makhluk ini diceritakan oleh orangtua kita suka menculik anak yang keluar malam dan tak akan bisa ditemukan lagi.
Pertanyaannya sekarang, sebenarnya wewe gombel ada atau tidak sih. Lalu bagaimana asal usulnya sehingga kisah itu ada di Indonesia, terutama di wilayah Jawa.
Seperti yang dikutip dari merdeka.com , Dalam banyak literatur, yang didukung cerita tutur masyarakat, wewe gombel atau kolong wewe adalah roh perempuan yang meninggal bunuh diri. Dia mengakhiri hidupnya setelah membunuh suaminya dan dikejar-kejar warga akibat perbuatannya itu. Pembunuhan itu dia lakukan setelah memergoki suaminya selingkuh dengan perempuan lain.
Konon, sang suami berselingkuh karena istrinya tidak bisa memberikannya anak. Karena tidak bisa memberikan anak, ia dibenci oleh suaminya lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan gembel. Setelah mati bunuh diri, kemudian dia menjadi wewe gombel. Setidaknya cerita itu ditulis dalam buku: 666 Misteri Paling Heboh: Indonesia & Dunia, yang ditulis Tim Pustaka Horor.
Dalam cerita tutur masyarakat, hantu wewe gombel juga diceritakan suka menculik anak kecil yang sedang bermasalah dengan orangtuanya. Dia bakal menculik anak dan menyembunyikannya, lalu menakut-nakuti orang tua. Setelah orang tua sadar bahwa apa yang dia lakukan pada anak salah, baru wewe gombel akan melepaskannya.
Sesuai namanya, kisah asal usul wewe gombel ini konon berasal dari daerah ‘Bukit Gombel’ di Semarang, Jawa Tengah. Beberapa orang menyebut daerah itu merupakan wilayah kerajaan hantu. Peristiwa kemunculan wewe gombel ini di antaranya terjadi di wilayah Semen, Wonogiri dan Klaten, Jawa Tengah.
Ciri khas dari wewe gombel atau kolong wewe ini adalah bentuk buah dadanya yang besar dan menjuntai seperti buah pepaya. Kabar lain mengatakan bahwa anak-anak yang diculik oleh wewe gombel akan di beri makan tai, tokai, atau kita sebut saja dengan kotoran manusia. Jika si anak tidak mau, maka terpaksa sia anak akan di suapin secara paksa.
Terkadang anak-anak yang diculik akan mengalami halusinasi sehingga kotoran manusia yang ia lihat seolah-olah adalah makanan lezat yang paling ia sukai. Tujuannya adalah membuat anak menjadi bisu agar tidak bisa menceritakan apa yang telah ia alami ataupun bentuk dari wewe gombel yang menyeramkan tersebut.
Cerita wewe gombel ini juga kerap dipakai orangtua untuk menakuti anak agar tidak keluyuran keluar rumah sendirian. Orang tua bakal bilang, “awas jangan keluar sendirian” nanti digondol (dicuri) wewe gombel. Mendengar ancaman seperti itu si anak pasti takut.
Untuk mencari anak yang dicuri oleh wewe gombel ini yakni dengan keliling rumah atau kampung sambil menabuh tampah (nampan besar terbuat dari anyaman bambu), sambil bernyanyi “blek-blek ting, blek-blek ting (menyebut nama anak yang hilang) muncula atau keluarlah,” dinyanyikan sambil keliling rumah atau kampung tujuh kali.
Wajib dibaca:
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
ConversionConversion EmoticonEmoticon