Di Kalianda, Lampung Selatan, ada pantai dengan bibir pantai nan cantik. Selain alamnya yang indah, ada pula dua legenda yang tak kalah menarik mengenai awal mula terbentuknya pantai ini. Seperti apa kisahnya?
Pantai Guci Batu Kapal yang terletak di Kalianda, Lampung Selatan memiliki bibir pantai yang cantik ditambah keindahan matahari terbenam yang tak terlupakan. Namun di balik keindahan yang ditawarkan pantai ini, ada cerita legenda dibalik nama Pantai Guci Batu Kapal.
Sebuah cerita legenda kuno menjadi latar belakang nama dari tempat ini. Di pantai ini terdapat batu-batu karang yang berbentuk menyerupai kapal. Batu-batu karang itu dapat kita lihat di sisi kanan pantai. Konon tempat ini adalah sebuah pelabuhan.
Seperti yang dikutip dari detik.com, Menurut Yasir Hadibroto selaku anak pemilik pantai Guci Batu Kapal, hal tersebut memang benar adanya.
“Dulunya di sini adalah bandar atau pelabuhan. Legendanya, pelabuhan yang menjadi tempat bersandar kapal-kapal bangsa asing ini dikutuk oleh si Pahit Lidah menjadi batu,” tutur Yasir.
Si pahit Lidah sendiri adalah sosok legenda di Sumatera. Dia memiliki kesaktian ‘kutukan’ dapat mengubah apapun menjadi batu. Si Pahit Lidah merupakan seorang pemuda asal jazirah Arab yang berkelana ke Sumatera dan bernama asli Bernama asli Serunting.
Menurut Yasir, Si Pahit Lidah tidak menyukai orang-orang di pelabuhan. Orang-orang di pelabuhan terlalu sibuk dan mengacuhkan si Pahit Lidah saat mencoba menyapa mereka. Karena kemarahan tersebut, legenda mengatakan, mereka dikutuk si Pahit Lidah menjadi Batu.
“Orang-orang sibuk di pelabuhan tersebut tidak mau menyapa dia, lalu dikutuklah mereka menjadi batu bersama kapal-kapalnya.”
Untuk Nama Guci sendiri juga diambil dari sebuah cerita kuno, di mana konon ditemukan sebuah guci besar peninggalan pedagang asing. Guci tersebut mampu membuat seseorang menghilang saat memasukkan dirinya ke dalam guci.
“Dulu ditemukannya sebuah guci besar peninggalan soerang pedagang. Guci itu dapat membuat orang menghilang dan nama guci untuk pantai ini diambil dari cerita itu,” tambah Yasir.
Penyebutan nama Guci Batu Kapal juga diambil berdasarkan cerita-cerita legenda tersebut. Legenda ‘Kutukan si Pahit Lidah’ dan guci sakti ini menambah menarik Pantai Guci Batu Kapal. Penasaran dengan kebenaran cerita legenda serta pesona pantai Guci batu Kapal? Yuk buktikan dan nikmati pesona pantai ini!
Related
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
ConversionConversion EmoticonEmoticon