7 Wonderkid Sepak Bola Indonesia Dan Nasib Setelahnya

Sejak masih muda, seorang pemain sepak bola sudah dipantau oleh banyak orang. Apalagi jika pemain tersebut adalah pemain dengan segudang bakat. Pemain-pemain ini dijuluki sebagai ‘Wonderkid’.

Wonderkid atau anak ajaib disematkan untuk orang-orang yang digadang punya masa depan cerah. Beberapa berhasil memenuhinya, beberapa lagi gagal. Siapa sajakah orang-orang di Indonesia yang sejak muda sudah sukses? Dan bagaimanakah nasib mereka?

Ini dia 7 Wonderkid sepak bola Indonesia dan nasib setelahnya:

1. Rigan Agachi

Prestasi:

Klub Terakhir: Arema Cronus

Pernah membela PSV Junior. Namanya sempat menghebohkan media karena kiprahnya di Belanda. Bahkan kabarnya orang tuanya sampai menjual rumah demi agar Rigan bisa tetap bermain di negara itu.

Sayangnya, Rigan Agachi tak pernah bisa memenuhi ekspekstasi. Dia gak pernah benar-benar jadi pemain profesional. Karir singkat di Arema Cronus juga diraihnya pada usia tua.

2. Kurniawan Dwi Yulianto

{source data-cke-saved-name=

Kurniawan Dwi Yulianto via goal.com

Kurniawan Dwi Yulianto Saat Di italia

Prestasi: Juara ISL, Top Skorer ISL, Legenda

Klub Terakhir: Persipon Pontianak

Salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah merumput di Liga Italia. Kurniawan adalah pemain yang masuk skuad Primavera yang berlatih di negeri sepak bola itu. Sempat juga bermain di liga Swiss sebelum akhirnya melanglang buana ke berbagai klub di Indonesia.

Karir Sepak Bola pemain yang dijuluki “Si Kurus” ini naik turun. Kehidupan malam membawanya pada narkoba. Dia juga gak bisa konsisten di satu klub. Untungnya ketika dia sedang on form, dia benar-benar tajam. Masih merupakan salah satu pemain terbaik Indonesia yang pernah ada.

3. Bambang Pamungkas

Prestasi: Juara ISL, Juara Malaysia Super League

Klub Terakhir: Persija Jakarta

Bambang Pamungkas, salah satu striker tertajam Indonesia. Sudah bermain bersama Persija sejak umur 19 tahun. Di usia semuda itu juga dia sudah dipercaya sejak Timnas. Sejak itu, dia konsisten menjadi kapten dan salah satu pemain terbaik Indonesia.

Sempat pindah ke beberapa klub, Bambang Pamungkas terakhir tampil bersama Persija Jakarta. BP juga sudah pensiun dari Timnas. Meski begitu, dia berhasil memenuhi ekspektasi masa muda dengan menjadi legenda yang bersinar.

4. Boaz Solossa

Prestasi: Juara ISL, Top Scorer ISL dan banyak lagi lainnya.

Klub Terakhir: Pusamania Borneo FC.

Mutiara hitam dari Jayapura ini bisa dibilang pemain bola Indonesia terbaik di era 2000an. Gocekannya tajam, gerakannya lincah, gol-golnya indah. Dia juga dipercaya jadi kapten Timnas. Tanpa kehadirannya Timnas bakal biasa-biasa saja.

Karena klub masa kecilnya, Persipura dibekukan, untuk sementara Boaz membela Pusamania Borneo FC. Ketajamannya masih kerasa. Dua golnya malah mengalahkan Persib baru-baru ini.

5. Andik Vermansyah

Prestasi: Medali Perak Sea Games 2011, 2013

Klub Terakhir: Selangor FC

Merintis kariernya dari bawah, Andik Vermansyah dijuluki Messi dari Indonesia. Kreatif, pekerja keras dan punya skill yang di atas rata-rata sejak muda. Andik bukan hanya bersinar bersama klubnya, Persebaya Surabaya, tapi juga selalu tampil bersama Timnas Indonesia.

Sekarang ketika liga sedang redup, Andik yang sedang tajam-tajamnya melakukan keputusan tepat dengan pindah ke Malaysia. Andik bermain bersama Selangor FC. Bahkan dia berani menolak tawaran oleh klub Jepang, Ventforet Kofu. Bersama Selangor, dia membawa klub tersebut tetap di papan atas Malaysia Super League.

6. Syamsir Alam

Prestasi: –

Klub Terakhir: Pelita Bandung Raya

Syamsir Alam, sangat bersinar sejak muda. Pernah bermain bersama dua klub Belanda di era juniornya, Vitesse dan Heerenveen. Syamsir Alam termasuk bakat muda Indonesia yang dibawa berlatih ke Uruguay.

Sayangnya, setelah terkenal di Indonesia, karier sepak bolanya mandek. Syamsir malah kebanyakan tampil di tv, seperti acara talk show ataupun acara gosip. Meskipun masih sempat dipanggil timnas, sekarang bakatnya tidak banyak berkembang.

7. Evan Dimas

Prestasi: Juara AFF U-19 Youth Championship 2013

Klub Terakhir: Persebaya United

Salah satu bakat alami yang paling bersinar di generasinya. Evan Dimas yang mengidolakan Andres Iniesta bermain selayaknya otak permainan Barcelona itu. Bakatnya juga pernah membawanya berlatih di fasilitas pelatihan sepak bola di Barcelona dalam rangka kompetisi yang diadakan sebuah brand. Dia adalah kapten dan sosok dibalik kesuksesan timnas U-19 arahan Indra Sjafri.

Sekarang, dengan matinya kompetisi, Evan bergabung dengan klub lokal Persebaya United. Tanpa liga, jelas bakatnya akan sia-sia saja.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment