6 Misteri di Indonesia yang Bikin Penasaran Dunia


Indonesia terkenal dengan sejutaan kekayaan alamnya. Maka tak heran banyak turis berdatangan ke Indonesia hanya ingin menikmati pesona yang menyejukkan mata karena keindahannya.

Namun, Indonesia ternyata juga menyimpan sekumpulan misteri. Baiklah langsung saja, seperti yang dikutip Liputan6.com, inilah 6 misteri di Indonesia yang bikin penasaran dunia.

1. Kapal Hantu Ourang Medan

Pada bulan Juni 1947 silam, terdapat dua kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka, yaitu City of Baltimore dan Silver Star. Kemudian para operator menerima pesan darurat dari kapal dagang milik Belanda, SS Ourang Medan atau ‘Orang Medan’.

Saat itu, seorang operator di kapal Ourang Medan mengirimkan kode Morse, yang berbunyi: “Semua awak kapal, termasuk kapten terbaring sekarat di ruang peta (chartroom) dan anjungan. Mungkin semuanya telah meninggal dunia.”

Dan kalimat terakhir diterima. “Aku (akan) mati,” seperti dilansir dari Daily Mail.

Setelah itu pesan radio tiba-tiba saja terputus. Untungnya, pesan mengerikan itu didengar pos pemantauan milik Belanda dan Inggris, yang ada di sekitar Selat Malaka. Kemudian, para operator radio penerima berusaha melacak sumber sinyal dan menentukan bahwa pesan itu datang dari SS Ourang Medan, yang juga ada di Selat Malaka.

Dan ternyata benar saja, di dekat sana ada kapal Silver Star. Nahkoda pun langsung memutar haluan untuk mendekati lokasi Ourang Medan. Ketika didekati, kapal itu sudah terapung-apung di lautan

Yang mengerikan, jasad-jasad para krunya bertebaran di dek. Dan yang lebih mengerikan lagi, semuanya dalam kondisi tidak wajar seperti matanya yang tercelar, ekspresi ketakutan dan horor terlihat jelas dalam wajah-wajah mereka. Bahkan anjing di kapal itu juga tewas dalam kondisi mengerikan.

Namun, setelah dicek oleh awak kapal AS, tak ada menemukan tanda-tanda kekerasan, tak ada darah yang berceceran, dan tak ada tanda perlawanan. Akhirnya, kapten Silver Star memerintahkan para krunya untuk menggeret kapal Ourang Medan menggunakan tali agar aparat bisa menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.

Namun, sebelum hal itu dilakukan, asap tebal keluar dari bagian kapal. Kemudian terjadi ledakan, sehingga Ourang Medan tenggelam.

Sampai saat ini, legenda Ourang Medan masih menjadi misteri dan belum ada yang memastikan apakah legenda ini benar adanya atau bohongan belaka.

2. Balok Misterius di Eropa

Seorang warga Newquay, Cornwall, Inggris, Tracey Williams, menemukan sebuah benda berbentuk persegi hitam, yang didapatnya di sebuah pantai di Eropa. Balok itu hanya menuliskan ‘Tjipetir’, penasaran dengan balok tersebut. Williams langsung ingin mencari kebenaran asal si balok tersebut.

Ia melacaknya dari kata ‘Tjipetir’, hasil risetnya menemukan kata itu bersesuaian dengan nama sebuah kebun karet di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia, yang beroperasi sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda.

Dan ternyata, balok itu sebenarnya bukan karet, melainkan mirip gutta-percha atau getah perca, lateks koagulasi dari cairan getah murni yang dapat mengeras dan berasal dari pohon jenis Sapotaceae yang dapat dipadatkan, umumnya terdapat di Semenanjung Malaysia.

William langsung membagikan temuannya itu di akun Facebook-nya. Sehingga temuannya itu dibajiri berbagai komentar dan ternyata balok itu juga ditemukan di sejulah Negara lainnya, seperti Shetland, Channel Islands, Spanyol, Prancis, Belanda, Jerman, Norwegia, Swedia, dan Denmark.

Diketahui, balok bertuliskan Tjipetir itu berasal dari kapal Jepang Miyazaki yang tenggelam pada Mei 1917, di tengah Perang Dunia I.

3. Darah Indonesia di Madagaskar

Penelitian genetika yang dipimpin oleh Murray Cox dari Massey University Selandia Baru mengungkap fakta mengejutkan abhwa nenek moyang penduduk Madagaskar adalah 30 perempuan, yang 28 diantaranya berasak dari Indonesia, sebagaimana dilansir dari Physorg.com.

Hal itu dibuktikan melalui uji DNA terhadap 266 orang dari tiga etnis Malagasy (orang asli Madagaskar).

“Hal yang tak biasa tentang pulau ini adalah, Madagaskar terletak sangat jauh dari Indonesia. Ia juga dihuni belakangan, ketika sebagian besar dunia telah berpenghuni,” kata Murray Cox, kepada situs sains LiveScience.

Diduga, para perempuan Indonesia itu datang ke pulau di pesisir Benua Afrika itu pada 1.200 tahun. Dan kemungkinan kapal mereka tenggelam pada saat itu.

Sementara itu, Simulasi komputer juga menunjukkan, pemukiman pertama di Madagaskar ada pada tahun 830 Masehi, saat yang bersamaan dengan berkembangnya perdagangan Indonesia di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di Sumatera.

Yang semakin memperkuat bukti ini adalah bahasanya. Dari segi linguistik, penduduk Madagaskar bicara menggunakan bahasa Indonesia, seperti ‘leksikon Ma’anyan’, yang merupakan bahasa masyarakat yang bermukim di sepanjang Sungai Barito.

Tak hanya itu, bahkan juga ditemukan beberapa bahasa lainnya. Mulai dari Jawa, Melayu, atau Sansekerta serta penemuan perahu cadik, peralatan besi, instrumen musik seperti gambang dan peralatan makan yang sangat ‘tropis’, seperti padi, pisang, dan ubi jalar.

4. Atlantis di Indonesia

Seorang penulis bernama Brasil Arysio Santos mengungkap fakta yang sangat mengejutkan. Ia mengatakan bahwa Atlantis bukan berada di Spanyol, Kepulauan Mediterania, Gurun Sahara, Amerika Tengah, Antartika, Afrika, atau Samudera Atlantik, tetapi di Indonesia. Bagaimana bisa?

“Atlantis berada di Samudera Hindia, di belahan lain Bumi, yaitu Indonesia,” kata pria berlatar belakang fisika nuklir itu.

Dalam bukunya yang berjudul “Atlantis the Lost Continents Finally Found”, Santos menggambarkan Atlantis berada di “the most volcanic region in the world” alias daerah paling banyak gunung berapinya. Dan berdasarkan fakta yang didapat, Indonesia lah yang dimaksudnya itu karena Indonesia terdiri dari ribuan gunung berapi yang kini sudah berubah menjadi pulau-pulau.

Seperti bencana letusan gunug Krakatau dan Tambora, yang berubah menjadi sebuah danau atau yang dikenal dengan ‘Danau Toba’ yang terletak di Sumatera.

Santos mengatakan, letusan beberapa gunung berapi secara bersamaan akan menyelimuti permukaan bumi mencairkan es dan membuat ombak raksasa yang diduga menenggelamkan Atlantis.

5. Piramida Tertua di Muka Bumi?

Seorang sejarawan Belanda, N,J Krom terpukau ketika melihat situs megalitikum di permukaan sebuah bukit di Cianjur, Jawa Barat, pada tahun 1914. Awalnya, ia mengira sebagai kuburan, tetapi ternyata salah. Ia pun sempat menuliskan temuannya itu di Rapporten van de Oudheidkundige Dienst. Namun, situs itu sempat dilupakannya.

Pada 2011, Gunung Padang itu kembali jadi pusat perhatian para peneliti. Saat itu, tim peneliti katastrofi purba yang dibentuk kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana mengungkapkan, apa yang dilihat N.J Krom hanya sekedar permukaan.

Menurut mereka, ada sesuatu yang lebih menarik tepatnya di Perut Gunung Padang. Diduga, situs itu bukanlah bukit alami, melainkan sebuah bangunan buatan manusia masa lalu yang berperadaban maju, yang bentuknya punden berundak seperti piramida.

Apabila terbukti, maka Gunung Padang akan menjadi punden berundak terbesar di dunia dan bahkan tertua.

Seorang ahli geologi, Danny Hilman meyakini, situs tersebut dibangun antara 9.000 hingga 20 ribu tahun lalu, seperti dilansir dari Daily Mail.

Jika benar, berarti Gunung Padang lebih tua dari piramida Mesir yang dibuat pada 5.000 tahun lalu. Hingga saat ini, para ahli terus berupaya membuktikan keotentikan Gunung Padang.

6. Manusia ‘Hobbit’

Pada 2003, peneliti Indonesia dan Australia yang melakukan ekskavasi di gua batu kapur Liang Bua menemukan fosil tengkorak kecil dan bagian rahang bawah. Meski kecil, ia memiliki susunan gigi dewasa. Tulang yang membatu itu diperkirakan berusia 180 ribu tahun.

“Ini bukan tengkorak anak kecil, tapi sosok dewasa mini — salah satu hominid atau makhluk mirip manusia dewasa terkecil yang pernah ditemukan,” kata Mike Morwood dari University of Wollongong, Australia saat mengumumkan temuannya.

Sejumlah fosil belulang lainnya kemudian diekskavasi dan diidentifikasi sebagai spesies hominid atau yang disebut sebagai Homo floresiensis.

Sejak saat itulah, sejumlah para peneliti lain ingin memecahkan misteri mengenai asal usul fosil tersebut.

Pada 2010, para ilmuwan mengungkap bahwa peralatan batu yang ditemukan di Flores menunjukkan bahwa nenek moyang manusia hobbit tinggal di wilayah tersebut pada 1 juta tahun lalu.

Sementara itu, terdapat dugaan lain yang mengatakan bahwa nenek moyang manusia hobbit adalah Homo erectus. Fosil Homo erectus sendiri ditemukan di Sangiran, wilayah tepi Bengawan Solo di Jawa Tengah pada Abad ke-19 yang diduga sudah berusia 1,5 juta tahun.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment