Banjir di Jakarta Karena Sabotase?


Banjir yang terjadi di Ibu Kota bukanlah hal yang baru lagi. Sejumlah sampah di sungai-sungai serta kurangnya pohon-pohon membuat air semakin meluap. Di beberapa titik yang sering terjadi banjir adalah Jalan Sudirman, Thamrin, Medan Merdeka, dan kawasan depan Istana Merdeka.

Selain masalah sampah, ternyata ada temuan mencengangkan di balik terjadinya banjir. Pemprov DKI menemukan tumpukan kabel di saluran depan kantor Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Penemuan itu didapat saat petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menangani banjir. Tak hanya itu saja, namun masih ada fakta-fakta mencengangkan lainnya. Inilah seputar fakta mencengangkan penyebab banjir di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com.

1. Diangkut 9 Truk
Kepala Dinas Tata Air, Teguh Hendrawan, mengungkapkan banyaknya volume tumpukan kabel. Tumpukan kebel yang menggunung itu harus diangkut menggunakan 9 truk.

Ia mengatakan, tumpukan pembungkus kabel itu menjadi biang keladi banjir di jalan depan Istana Merdeka. “Ya itu sebabnya,” kata Teguh.

2. Pernah Terjadi 2014
Penyumbatan saluran air dengan pembungkus kabel ini ternyata juga pernah terjadi pada tahun 2014.

“Polisi sudah mulai lihat. Sebenarnya dari 2014 sudah ketemu, makanya waktu itu kita pikir sudah bersih, tapi ternyata ada lagi,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurutnya, ada orang yang sengaja melakukan hal ini. “Siapa yang iseng ini? Ini bukan sisa, sama juga dengan underpass. Kita lagi awasin, underpass itu enggak ada ceritanya tenggelam, karena pompa kita ada cadangan,” ujarnya.

3. Penyisiran Wilayah Lain
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan akan menelusuri lokasi lain untuk mencari kemungkinan apakah ada temuan serupa.

“Bukan tidak mungkin di titik wilayah lain ada, kami terus lakukan penyisiran mencari kemungkinan itu,” kata Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan.

Hingga saat ini, pihak Dinas Tata Air berusaha mencari penyebab terjadinya penyumbatan air di beberapa titik di Medan Merdeka Utara.

4. Lapor Polisi
Kepala Dinas Tata Air, Teguh Hendrawan, mengatakan berdasarkan koordinasi dengan kepolisian, mereka belum pernah menerima adanya laporan kehilangan kabel.

Teguh mengaku, pihaknya akan melibatkan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya guna menyelidiki kulit kabel tersebut. apakah kulit kabel itu sengaja dibuang atau ditinggalkan.

“Sudah ditangani oleh Krimsus. Mudah-mudahan segera terungkap,” ucap Teguh.

5. Polisi Bergerak
Setelah mendapatkan laporan adanya temuan kulit kabel, Polisi langsung bergerak. Tim penyidik menyelidiki adanya dugaan pidana dalam kasus ini.

“Tim masih di lapangan, masih cek temuan-temuan itu,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono.

Mujiyono mengatakan, ada tidaknya dugaan pidana dari temuan itu tergantung dari langkah yang dilakukan penyidik.

“Tegantung temuan di lapangan oleh penyidik. Nanti kalau ada pihak terkait itu akan kita panggil dan periksa,” ujar Mujiyono.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment