Pantai Plengkung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu pantai di Pulau Jawa yang menjadi incaran para peselancar. Hal tersebut bukan tanpa sebab, selain memiliki panorama pemandangan alam yang menawan, pantai yang secara administrasi berada di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur ini, juga memiliki ombak yang besar.
Ombak besar Pantai Plengkung disebabkan oleh adanya patahan di dasar laut bagian barat yang membentuk palung laut. Adanya palung laut mengakibatkan terjadinya arus bawah laut yang membentur dinding karang, sehingga mampu membentuk ombak besar dengan ketinggian mencapai 6-7 feet. Bagi para surfer, ombak yang besar dan panjang serta berlapis-lapis tentu menjadi spot yang baik untuk berselancar.
Namun demikian, perlu persiapan khusus jika Anda ingin mengunjungi Pantai Plengkung dalam waktu dekat. Mengingat lokasi pantai ini berada di dalam hutan Taman Nasional Alas Purwo yang masih menjadi habitat asli bagi sekawanan hewan liar.
Berikut panduan mini bagi Anda yang ingin mengunjungi Pantai Plengkung, seperti yang dikutip dari Liputan6.com
Persiapkan Kendaraan dengan Baik
Dari Pos Pancar perjalanan ke Pantai Plengkung dilanjutkan menggunakan mobil khusus.
Lokasi Pantai Plengkung yang berada di dalam hutan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi yang ingin mengunjunginya. Persiapkan kendaraan dengan baik merupakan hal penting yang bisa dilakukan di awal. Selain pemeriksaan kondisi mesin, persediaan bensin juga perlu diperhatikan agar kendaraan tidak mogok di tengah hutan. Sebagai informasi, untuk mencapai Pantai Plengkung, kendaraan pribadi hanya bisa sampai di pos Pancur. Karena akses jalan yang tidak bagus, perjalanan dilanjutkan menggunakan mobil khusus yang disediakan pengelola dengan tarif Rp 250 ribu untuk satu kali perjalanan.
Membawa Krim Anti Nyamuk
Taman Nasional Alas Purwo yang luas dan beberapa bagiannya ditumbuhi mangrove dikenal sebagai salah satu kawasan endemik nyamuk malaria. Membawa krim anti-nyamuk merupakan pertolongan pertama untuk menghindari gigitan nyamuk. Namun jika Anda mengunjungi kawasan ini dalam waktu yang lama, Anda juga dianjurkan untuk minum obat anti-malaria.
Hati-hati dengan Ranting
Jalan setapak di antara hutan menuju lokasi Pantai Plengkung.
Di sekitar Pantai Plengkung ditumbuhi tanaman liar. Saat Anda berkunjung di musim kemarau, ranting dan batang pepohonan akan kering dan mudah patah. Anda perlu berhati-hati saat beristirahat atau berteduh di bawah pohon, pastikan di pohon tersebut tidak ada ranting yang berpotensi roboh karena musim kemarau yang lama.
Bawa Teropong
Pantai Plengkung berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo
Berada di dalam kawasan konservasi, saat menuju Pantai Plengkung tiap pengunjung akan menyusuri hutan alami yang menjadi habitat asli bagi sekawanan hewan langka. Monyet ekor panjang, rusa liar, hingga burung endemik Jawa Timur tentu menjadi pemandangan yang sayang untuk dilewatkan. Oleh karenanya, Anda perlu membawa teropong untuk bisa menyaksikan berbagai keindahan tersebut dari dekat.
Jangan Memberi Makan Apapun kepada Hewan
Bagi turis mancanegara Pantai Plengkung dikenal dengan sebutan G-land.
Saat bertemu hewan langka di sepanjang perjalanan menuju Pantai Plengkung, Anda dianjurkan untuk tidak memberinya makan. Pantangan tersebut bukan tanpa sebab, karena saat Anda memberinya makan, hewan liar yang terbiasa hidup secara berkelompok ini akan menghampiri dan berpotensi membahayakan Anda.
Buanglah Sampah Pada Tempatnya
Aktivitas sepele ini kerap diabaikan oleh para pengunjung Pantai Plengkung khususnya, dan Taman Nasional Alas Purwo pada umumnya. Untuk menjaga kelestarian kawasan konservasi, tiap pengunjung perlu mempunyai kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan.
Republished by Blog Post Promoter
ConversionConversion EmoticonEmoticon