Inilah Perkampungan Bajo di Pulau Kaledupa. Laut begitu tenang, langit membiru, di kejauhan terlihat rumah-rumah panggung yang penyangga kayunya menancap ke dasar laut.
Disinilah salah satu hunian masyarakat Bajo. Mereka tak lagi menjadi sea nomadic seperti dahulu. Saat ini, mereka sudah menetap di perkampungan yang tersebar di area Wakatobi.
Di Kaledupa, mereka membangun kampung sendiri di tengah laut. Mendirikan fondasi dari batu karang, dan membuat rumah panggung di atasnya. Beberapa langsung mendirikan tanpa fondasi, langsung di tancapkan ke dasar laut, seperti yang dikutip dari wiranurmansyah.com .
Suku bajo adalah orang laut sejati. Sejak lahir mereka sudah hidup dengan laut. Mereka penyelam tradisional ulung. Memanah ikan atau lebih dikenal dengan spearfishing adalah keahlian mereka.
Saking seringnya menyelam, pernah ada seorang bapak yang kesal mencari anaknya yang pergi main selepas dhuhur namun hingga menjelang maghrib belum juga pulang. Tetangganya memberitahu si bapak bahwa anaknya masih menyelam.
Segera sang bapak menyelam mencari anaknya, ketika dia temukan, sang bapakpun membawa anaknya naik ke permukaan, kemudian dengan marah dia bertanya:
“Ngapain aja kamu? tahu nggak, klo sekarang dah mau maghrib, padahal kamu blom sholat ashar?”.
Sang anakpun menjawab sambil menyeka mukanya yang basah kena air laut “Maaf pak, tadi saya ketiduran di bawah”
Itulah kehebatan orang kampung Bajo yang kini melancarkan protes keras kepada pemerintah yang ingin melaksanakan proyek pembuatan selokan di kampung Bajo
Wajib dibaca:
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
ConversionConversion EmoticonEmoticon