Mesir-Egypt, Yunani-Greece, Tiongkok-China dan Netherlands-Belanda



Artikel ini membahas nama-nama negara di dunia yang kita (baca:orang indonesia) menyebutnya lain dengan nama negara-negara tersebut jika disebut oleh orang eropa (baca: dunia), seperti yang dikutip dari Alam Mengembang Jadi Guru


MESIR vs EGYPT

Kita menyebutnya mesir dan memang bangsa mesir sendiri (yang kebanyakan adalah keturunan arab) menyebut negaranya juga dengan kata Mesir atau Jumhuriyyat Masr al-Arabiyya. Kata ini juga disebut di Quran, salah satunya di surat Yunus ayat 87.




Ptah


Sedangkan nama Egypt berasal dari dari bahasa Latin Aegyptus yang berasal dari bahasa Yunani kuno Aigyptos yang sebenarnya juga berasal dari bahasa kuno Mesir Hikuptah, atau sebenarnya adalah Hwt-ka-Ptah, yang berarti Rumah dari Ptah atau daerah dimana kuil dewa Ptah berada, yaitu di Memphis. Ptah adalah dewa utama kota Memphis, dan saat Memphis menjadi ibukota negara, maka Ptah pun menjadi dewa utama bangsa mesir saat itu.


YUNANI vs GREECE

Orang Yunani menyebut negara mereka Hellas, dan dalam lafaz modern disebut Ellas atau resminya mereka menyebut negara mereka adalah Hellenic Republic. Dalam bahasa sehari-hari bentuk Ellada dipakai. Nama Greece dalam bahasa Inggris dan bentuk-bentuk yang mirip dalam beberapa bahasa Eropa lainnya, diambil dari nama dalam bahasa Latin, Graecia, yang digunakan oleh orang-orang romawi untuk menyebut yunani, yang artinya tanah orang-orang Graekos (Γραικός). Orang-orang Graekos ini berasal dari sebuah daerah yang sekarang terletak di sebelah utara Yunani. Dalam bahasa Indonesia juga dikenal istilah Gerika, terutama bahasa Gerika untuk menyebut bahasa Yunani, yang diturunkan dari kata tersebut.



Sedangkan etimologi kata Yunani dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, yang pada gilirannya mengambil dari nama IONIA, kawasan Yunani yang berbatasan paling dekat dengan Asia sekitar 2600 tahun lalu yang sekarang merupakan kawasan pantai barat Turki beserta pulau-pulau dekatnya. Ionia waktu itu adalah daerah Yunani kuno.


Menurut legenda Yunani, lonians dipimpin oleh putra-putra Codrus, raja Athena. Menurut Herodotus, lonia memiliki iklim terbaik di dunia. Sebuah peradaban cemerlang berkembangkan di sini dan memperluas literatur, filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani. Telah diterima secara umum bahwa Homer sang penyair adalah orang Ionia. Thales, filsuf kuno yang terkenal lainnya juga dari lonia. Dia membuat prediksi yang akurat dari gerhana matahari pada tahun 585 SM. Juga Democritos yang dikenal sebagai bapak Atom. Dan ilmuwan-ilmuwan seperti Anaxagoras, Empedocles Phytagoras dll berasal dari kepulauan Ionia. Standar hidup di lonia mungkin yang tertinggi dari semua masyarakat yang tinggal di Anatolia pada saat itu. Dan Ionia inilah sebenarnya sumber atau asal peradaban, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Yunani. (Ini dapat dilihat di bukunya Carl Sagan yang berjudul Cosmos).


TIONGKOK vs CHINA

Orang Tiongkok sendiri saat ini menyebut negaranya dengan Zhonghua Renmin Gongheguo (baca: Conghua Renmin Konghekuo) atau Republik Rakyat Tiongkok yang sering disebut Zhongguo 中国(baca:Cungkuo) saja atau Tiongkok di Indonesia.



Meskipun nama resmi negara itu telah berubah berkali-kali oleh dinasti yang berturut-turut dan pemerintah modern, istilah Zhongguo sering muncul dalam berbagai teks kuno, seperti Sejarah Klasik abad ke-6 SM, dan dalam masa pra-kekaisaran ini sering digunakan sebagai konsep budaya untuk membedakan suku-suku “beradab” dari suku-suku Huaxia yang dianggap “barbar”. Istilah Zhongguo, yang dapat berupa tunggal atau jamak, merujuk pada kelompok negara atau provinsi di dataran tengah, tetapi tidak digunakan sebagai nama bagi negara secara keseluruhan sampai abad kesembilan belas. Orang-orang tiongkok bukanlah satu-satunya yang menganggap negara mereka sebagai “pusat”, karena peradaban lain atau bangsa lain memiliki pandangan yang sama terhadap diri mereka sendiri.




Luas Tiongkok Jaman Qin dan Han


Sedangkan kata CHINA ada beberapa pendapat darimana kata ini berasal. Antara lain dari kata bahasa sansekerta Cin, dan ada lagi yang berpendapat cin itu dari bahasa persia yang kemudian dipakai oleh Marcopolo untuk menamakan bangsa yang dia pernah dia kunjungi. Namun kedua pendapat ini lemah.


Penelusuran mengenai darimana kata ini berasal adalah dari kata QIN, yaitu sebuah dinasti yang kaisarnya dianggap sebagai pemersatu cina oleh para sarjana barat (meskipun sebenarnya wilayah dinasti Qin hanya sekitar 15 provinsi cina saat ini). Memang prestasi kaisar Qin Shih Huang ini dianggap luarbiasa oleh sejarawan barat sehingga mereka menciptakan istilah CHINA (dengan segala variannya) berdasarkan dinasti ini untuk menamai bangsa tiongkok. Istilah ini akhirnya berlaku di seluruh dunia sampai sekarang.


Namun di luar prestasinya, kekejaman kaisar ini tidak bisa dilupakan oleh orang-orang Tiongkok, karena kaisar ini membakar buku-buku Kong Hu Cu dan membunuh semua yang setia pada ajaran ini. Padahal ajaran ini menurut orang tiongkok waktu itu adalah inti atau dasar kebudayaan, falsafah, etika, dan pandangan hidup sehari-hari.


Sampai sekarang tidak ada orang tiongkok yang menyebut dirinya orang Qin, mereka lebih memilih dinasti berikutnya, Han sebagai acuan jatidiri. Dinasti Han berlangsung cukup lama yaitu 400 tahun dibandingkan dinasti Qin yang hanya berlangsung selama 25 tahun. Itulah mengapa orang tiongkok kebanyakan tidak suka disebut sebagai orang China. (Ini dapat dibaca dibukunya Gondomono yang berjudul HAN, manusia dan kebudayaan)


Namun orang barat tetap menggunakan nama dinasti Qin sebagai acuan untuk menyebut negara, kebudayaan, bahasa dan lain-lainnya menurut lafal bahasa negara-negara barat dengan sedikit variasi lafal dan ejaannya. Karena orang barat (terutama yang berbahasa Inggris) yang menguasai penerbitan, media massa di seluruh dunia sejak beberapa ratus tahun ini hingga sekarang, maka nama China lebih dikenal di dunia daripada Zhongguo.


Nama China dalam bahasa Inggris, yang diadopsi pula oleh banyak bahasa lainnya. Bahasa-bahasa di dunia yang menggunakan variasi dari istilah ini:


Amharik: Chayna (dari Inggris)

Azerbaijan: Çin (IPA /tʃin/)

Basque: Txina (IPA /’tʃinə/)

Belanda: China

Bengali: Chin (চীন IPA: /ʧin/)

Katalan: Xina (IPA /’ʃinə/)

Ceko: Čína (ˈʧiːna)

Inggris: China (ˈʧaɪnə)

Esperanto: Ĉinujo atau Ĉinio atau Ĥinujo

Filipina: Tsina

Georgia: ჩინეთი (IPA ʧi:nεti:)

Jerman: China (IPA /’çi:na/, dalam beberapa dialek selatan /’ki:na/)

Hindi: Chīn चीन (IPA /’ʧi:n/)


Indonesia: Cina (IPA /ʧina/) ─ digunakan sejak kedatangan perantau pada abad ke-19 dan secara resmi pada tahun 1967. Alternatifnya adalah China (1990an) dan Tiongkok (1900-1967) dan setelah reformasi sekitar tahun 2001.


Interlingua: China

Irlandia: An tSín (IPA /ən ˈtʲi:nʲ/)

Italia: Cina (IPA /ˈʧi:na/)

Jepang: Shina (支那) — dipertimbangkan sebagai istilah yang kasar, dan sekarang hampir tidak pernah dipakai dan dihindari karena takut menyakiti hubungan bilateral kedua negara. Istilah yang resmi digunakan adalah Chūgoku.

Korea: Jin, Chin

Malayalam: Cheenan/Cheenathi

Palawi: Čīnī

Perancis: Chine (IPA /ʃin/)

Persia: Chin چين (IPA /ʧin/)

Polandia: Chiny (IPA /’xinı/)

Portugis: China (IPA /’ʃinɐ/)

Slowakia: Čína (IPA /ʧi:na/)

Spanyol: China (IPA /’ʧina/)

Tamil: Cheenaa

Thailand: Jiin (จีน)

Turki: Çin (IPA /ʧin/)

Urdu: Čīn چين (IPA /ʧi:n/)

Welsh: Tsieina


Dalam bahasa Tionghoa 支那 Zhīnà merupakan istilah pinjaman balik dari bahasa Jepang yang bermakna menghina dan tidak pernah digunakan. Ini juga yang menambah perasaan tidak suka orang tiongkok jika disebut cina.


Dari penulusuran diatas maka AMJG menyimpulkan bahwa ungkapan atau yang katanya pepatah arab yang menyebutkan “Uthlubul ‘ilma walaw bish shiin” atau “Tuntutlah Ilmu sampai ke Negeri Cina” (di sini Cina dituliskan dalam bahasa Arab “Shiin”) adalah ungkapan yang baru (belum lama dibuat). Karena pepatah ini memakai kata Shiin untuk China yang adalah istilah yang berasal dari barat. Sedangkan orang-orang barat benar-benar masuk Cina baru sekitar akhir abad 18 dan awal abad 19. Wallahualam.


BELANDA vs NETHERLANDS



Belanda (bahasa Belanda: Koninkrijk der Nederlanden, secara harfiah berarti “Kerajaan Negeri-negeri Hilir”) adalah sebuah negara di Eropa bagian barat laut. Di sebelah timur negara ini berbatasan dengan Jerman, di sebelah selatan dengan Belgia dan di sebelah barat dengan Laut Utara.


Nah, sekarang mengapa kita menyebut Netherland dengan BELANDA? Banyak pendapat, salah satunya berkata bahwa belanda diambil dari bahasa Portugis:

Holanda => olanda => wolanda => bolanda => “Belanda”.

Namun yang menarik adalah pendapat yang mengatakan bahwa kata BELANDA berasal dari peristiwa Mudzakrah ulama se-rumpun Melayu di tahun 1650 M di Pagar Alam, dekat Palembang, yang mempopulerkan istilah Belanda yang berasal dari kata belahnde (belah = memecah, nde = keluarga), maksudnya istilah bagi penjajah Indonesia di waktu itu.


Sedangkan kata KUMPENI tentu kita semua tahu bahwa kata itu berasal dari kata Compagnie yang ada dalam Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau disingkat VOC. Ya, Selama hampir 200 tahun Indonesia DIJAJAH oleh sebuah PERUSAHAAN! yang bernama VOC ini atau Kongsi Perdagangan Hindia-Timur. Itulah mengapa nenek dan moyang kita dulu menyebutnya KUMPENI yg artinya adalah PERUSAHAAN!


Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.


Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah badan dagang saja, tetapi badan dagang ini istimewa karena didukung oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas sendiri yang istimewa. Misalnya VOC boleh memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan negara-negara lain. Bisa dikatakan VOC adalah negara dalam negara.



VOC resmi dibubarkan tahun 1799 karena korupsi para pejabatnya. Korupsi pejabat VOC ini disinyalir karena terpengaruh kebiasaan para raja dan bangsawan Indonesia saat itu. Jadi mirip film WAR OF THE WORLD, sang penjajah hancur karena ‘penyakit’ yang ada pada bangsa yang dijajahnya. Sejak saat itulah Pemerintah belanda mengambil alih indonesia sebagai aset dari sebuah perusahaan yang telah bangkrut dan dengan hutang 136,7 juta gulden (kurs saat itu tentunya).


Kebanyakan kita malu mengakui kalau dijajah oleh sebuah perusahaan dan malu mengakui kalau korupsi telah ada dalam sejarah panjang negeri ini sampai-sampai bung Hatta yang bapak koperasi Indonesia berkata bahwa korupsi telah menjadi budaya kita, hingga sulit untuk menghilangkannya. Jadi dalam buku-buku sejarah dituliskan Indonesia dijajah belanda 3,5 abad dan korupsi di indonesia adalah warisan belanda … hehehe. (Tentang bangsawan dan pejabat Indonesia yang korup dapat dibaca di buku yang ditulis Raffles yang berjudul The History of Java)


BONUS


ORANG INDIA vs INDIAN



Kita tahu bahwa dalam bahasa Inggris, orang India disebut Indian, lalu mengapa penduduk asli Amerika juga disebut Indian? Apa bedanya kata Indian yang artinya orang India dan Indian yang artinya penduduk asli Amerika?


Jawabannya adalah TIDAK ADA BEDANYA. Semua itu berasal dari salah kaprah nya orang-orang eropa sendiri, tepatnya berawal dari Christopher Colombus yang di akui oleh orang eropa sebagai penemu benua Amerika (padahal sebelumnya banyak orang yang telah ke Amerika sebelum Colombus).


Orang-orang eropa pada masa Columbus tidak mengenal daerah-daerah di luar eropa. Satu-satunya daerah Asia yang mereka kenal adalah India. Oleh karena itu mereka menyebut seluruh Asia termasuk China (sebelum mereka beri nama china) dengan nama India (itu pulalah mengapa Indonesia dulu mereka beri nama East Hindie atau India Timur).


Awalnya ketika armada kapal Colombus menjumpai daratan Amerika, dia menganggap bahwa mereka telah sampai ke Asia yang mereka sebut India, oleh karena itulah penduduk asli Amerika dia sebut Indian. Sampai sekarang ke-salah kaprah-an ini masih dipelihara oleh bangsa-bangsa lainnya di dunia, dengan menyebut penduduk asli Amerika dengan nama INDIAN.



Wajib dibaca:



This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Want something else to read? How about 'Grievous Censorship' By The Guardian: Israel, Gaza And The Termination Of Nafeez Ahmed's Blog


Previous
Next Post »
Thanks for your comment