Manusia bisa terus hidup di dunia ini karena tubuhnya memiliki energi yang digunakan untuk menjalankan semua organ. Kalau energi ini habis atau tidak ada, organ tidak akan bekerja dengan baik, akibatnya manusia akan mengalami sakit dan yang paling parah adalah meninggal dunia. Itulah mengapa, setiap manusia atau makhluk hidup lain pasti makan dan minum untuk memenuhi semua kebutuhan makronutrien dan mikronutrien hariannya.
Berbeda dengan manusia kebanyakan yang mendapatkan energi dari makan, para praktisi breatharian mengaku bisa mendapatkan energi dari alam. Mereka tidak makan atau pun minum selama berhari-hari hingga berpuluh tahun namun tetap sehat dan bisa menjalankan semua aktivitasnya dengan baik. Anyway, yuk coba intip seperti apa breatharian itu dan siapa sajakah mereka.
Baca Juga: 5 Gunung Terangker di Indonesia
Penelitian Ilmiah tentang Breatharian
Dalam kajian ilmiah, metode yang dilakukan oleh seorang breatharian bisa dikategorikan sebagai puasa atau fasting. Metode ini membuat tubuh tidak menerima energi dari makanan dan minuman selama beberapa jam atau hari. Efek dari puasa sangat baik untuk jangka 24-36 jam, namun untuk lebih dari itu tubuh akan mengalami lemas yang hebat hingga yang paling parah adalah menyebabkan kematian.
Meski secara ilmiah menyebabkan adanya kematian, beberapa praktisi breatharian membuktikan kebenarannya. Mereka tidak makan sama sekali selama berhari-hari dan tidak apa-apa. Mereka menyebut sinar matahari adalah energi yang mereka serap lalu digunakan untuk tubuh secara bertahap. Percaya atau tidak, para praktisi ini membuktikan kebenarannya tanpa berbohong.
Republished by Blog Post Promoter
ConversionConversion EmoticonEmoticon