Sebuah kota setidaknya didiami ratusan ribuan penduduk. Di kota-kota besar, seperti Jakarta, penduduknya mencapai jutaan.
Namun Monowi, kota kecil di Nebraska, AS ini lain dari yang lain. Sesuai dengan kata “mono” di namanya yang berarti tunggal, penduduknya hanya satu orang.
Nenek Elsie Eiler yang berusia 77 tahun adalah satu-satunya penduduk di Monowi. Eiler tinggal di rumah berjalan, satu blok dari satu-satunya lokasi bisnis yang masih tersisa di kota, sebuah kedai minum dengan dinding kayu gelap, yang dikelilingi asap tebal. Eiler jugalah yang mendirikan kedai itu.
Kedai minum yang izinnya diurus Eiler sendiri.
Selain itu, Eiler juga mengurus perpustakaan kota, bangunan kecil yang diisi 5.000 buku yang ditinggalkan almarhum suaminya yang hobi membaca. Elise juga walikota Monowi.
Perpustakaan dengan buku peninggalan suami Eiler.
Seperti yang dikutip dari liputan6.com, Tahun-tahun puncak kejayaan Monowi adalah pada 1930-an, ketika memiliki populasi 130 orang. Monowi, seperti halnya komunitas kecil lainnya di Great Plains (dataran padang pasir luas yang meliputi bagian Barat padang pasir Mississippi River dan bagian Timur Rocky Mountains), ditinggalkan para penduduk mudanya yang pindah ke kota yang lebih berkembang dan punya lapangan kerja lebih baik.
Foto Monowi yang diambil tahun 1908.
Dalam sensus tahun 2000, desa ini memiliki hanya dua populasi, Rudy dan Elsie Eiler. Rudy Eiler meninggal tahun 2004, dan meninggalkan istrinya menjadi satu-satunya penduduk.
Baca Juga: 11 Jembatan Tercantik dan Termegah di Dunia
Kehidupan Eiler sebagai walikota sulit dipercaya. Sekali setahun ia menaikkan pajak untuk dirinya untuk menjaga lampu jalan tetap menyala dan beberapa infrastruktur berfungsi. Ia mengurus satu-satunya bisnis di kota, kedai Monowi, dan tinggal di satu-satunya bangunan di kota yang masih ditinggali.
Ia sendiri yang mensahkan izin alkohol dan memilih dirinya sebagai walikota. Pelanggannya datang dari jalan tol yang melintasi Monowi atau dari kota terdekat.
Hidup sendiri di usia senja dan memiliki tiga pekerjaan tentunya tak mudah bagi Eiler. Sehingga maklum saja jika bangunan reyot dan tanah tak terurus menghampar di Monowi.
Sebuah bangunan yang awalnya merupakan toserba sudah sangat reyot dan hampir rubuh, jika tak ditahan oleh pohon di sebelahnya. Bangunan itu ditutup ketika Perang Dunia II mulai dan pemiliknya pindah dari kota untuk mengikuti wajib militer.
Bangunan reyot di Monowi yang awalnya toserba.
Hidup Eiler terkesan menggelikan, namun kota Monowi merupakan contoh ekstrem dari yang terjadi di seluruh lahan AS. Kota-kota kecil berkurang populasi penduduknya selama 50 tahun terakhir, dan disebut sebagai migrasi besar-besaran di sejarah AS.
Daerah Great Plains sungguh terbanting jauh dibandingkan daerah-daerah lainnya di AS yang kaya populasinya. Bahkan yang ternama seperti Nebraska, Kansas, dan Oklahoma.
Republished by Blog Post Promoter
ConversionConversion EmoticonEmoticon