Ini Tukang Bubur Asli yang Naik Haji Beneran


Bak cerita sinetron, seorang tukang bubur di Yogyakarta, Sirojul Himam, 38, terdaftar sebagai calon jemaah Haji Yogyakarta tahun ini. Bersama sang istri, Nur Jihan, 37, ia akan berangkat ke tanah suci pada akhir Agustus.

Pria yang berjualan bubur di Pasar Sunday Morning (Sunmor) Lembah UGM ini harus menunggu selama 17 tahun untuk bisa mewujudkan impiannya. “Saya sudah berkeinginan naik haji bersama istri sejak lama. Alhamdullilah sekarang Allah memanggil saya ke sana,” ujarnya seusai mengikuti acara pamit calon jamaah haji ke gubernur DIY, di bangsal Kepatihan Yogyakarta, Kamis (20/8/2015).

Seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, Demi cita-citanya itu, Sirojul benar-benar berhemat. Ia juga rajin menyisikan penghasilannya. “Tiap minggu saya paksakan menambung Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Alhamdulilah, dalam waktu lima tahun saya berhasil mengumpulkan uangnya dan bahkan bisa memberangkatkan istri juga,” tukas ayah tiga anak ini.

Ia mengaku dalam sebulan omzet jualan bubur bisa mencapai 8-10 juta. “Keutungannya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan bisa untuk tabungan,” katanya.

Karena keuletannya, warga di sekitar tempat tinggalnya di Melangi, Nogotrito, Sleman, DIY, turut melepas keberangkatannya. “Warga sekitar merespon bagus, terutama tetangga. Mereka jadi termotivasi untuk bisa naik haji juga,” katanya.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment