Experiential Learning, Cara Buat Anak Tertarik Pada Sains


Experiential Learning dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk membuat anak tertarik pada sains. Merasakan dan mengalami secara langsung akan membuat anak merasa lebih tertarik dengan sains.

Experiential Learning adalah proses belajar melalui tindakan dan mengalami secara langsung. Cara ini akan membuat seseorang lebih mudah merefleksikan diri terhadap apa yang dilakukan.

“Cara paling efektif buat anak-anak suka sains menurut saya ya experiential learning. Jadi anak-anak yang belajar bisa mencoba dan mengalaminya secara langsung, itu yang bikin menarik,” tutur Firly Savitri, Pendiri Ilmuwan Muda Indonesia.

Bagi anak-anak, melakukan dan mengalami pengalaman sains adalah hal yang paling menarik. Membuat hal yang selama ini ada di khayalan mereka menjadi sebuah kenyataan di depan mata mereka melalui percobaan sederhana.

“Anak-anak bakal merasa sangat senang dengan melakukan percobaan membuat mainan yang scientific seperti bikin roket-roketan terbang beneran. Itu kan enggak susah-susah amat bahannya,” jelas Firly Savitri, seperi yang dikutip metrotvnews.com

Selain experiential learning, beberapa hal lain yang bisa mempengaruhi ketertarikan anak terhadap dunia sains dan teknologi adalah hal-hal yang berhubungan dengan astronomi seperti dunia luar angkasa dan planet-planet.

“Hal-hal yang berhubungan dengan astronomi seringkali jadi gerbang buat anak menyukai sains dan teknologi,” kata Firly.

Sains dan teknologi seharusnya bukan menjadi hal yang menakutkan atau justru menyulitkan untuk dipelajari. Melalui cara yang tepat sains bisa dipelajari dengan cara yang menyenangkan. “Melalui sains, kita juga bisa belajar cara berpikir secara sains yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari,” pungkas Firly

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment