Gua Surocolo lebih dikenal dengan sebutan Gua Sunan Mas. Kisahnya, yang populer juga lebih menonjolkan keterkaitannya sebagai petilasan bertapa Sunan Mas. Tak lain Sunan Mas adalah Sunan Mangku Rat III, Raja Mataram Hadiningrat zaman Kartosuro. Ternyata Gua Sunan Mas menyimpan misteri Keraton Gaib Naga Raja dan ritual pesugihan.
Selama ini, Gua Surocolo atau Gua Sunan Mas hanya dikenal sebatas kisah asal-usul Nyi Rondho yang melahirkan bocah sakti bernama Joko Umar. Nun di kala geger Trunojo tahun 1674 yang meruntuhkan Keraton Mataram Hadiningrat di Plered, Joko Umar membuat Gua Sunan Mas hanya dengan cara mengeruknya dengan bathok atau cangkang buah kelapa. Karena kesaktiannya, anak keturunan Joko Umar kemudian memperoleh kemuliaan sebagai tumenggung dan demang di wilayah Mataram.
Gua Surocolo berada di pedukuhan Ngreco, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Pedukuhan itu merupakan kawasan hutan di utara Laut Selatan atau yang populer disebut Parangtritis. Kompleks Gua Surocolo tampak keramat, dengan dua buah pohon besar dan tua. Pohon Kepoh dan Pohon Randu Alas. Diperkirakan Pohon Randu Alas sudah berusia 350 tahun dan Pohon Kepoh berusia 250 tahun. Rutijo (38), pengurus Gua Surocolo mengatakan, perkiraan usia kedua pohon tersebut berasal dari keterangan Sultan HB X ketika berkunjung ke kawasan Surocolo.
Sementara itu, sebuah sendang di timur kedua pohon tua tersebut tampak mistis dengan hiasan arca kepala naga. Diperkirakan arca tersebut berasal dari zaman Keraton Mataram Plered.
Kompleks Gua Surocolo memang wingit. Kesaksian warga membenarkan adanya peristiwa ganjil yang sampai sekarang masih sering terjadi. Tempat keramat petilasan bertapa Sunan Mangku Rat III itu pun bahkan sampai kini sering digunakan sebagai tempat tirakat mencari pesugihan. Warga setempat tak menampik, sejumlah orang dari luar daerah sering datang bertirakat. Mandi kembang di sendang, dan beberapa hari kemudian kembali lagi untuk mengadakan selamatan dengan menyembelih seekor kambing.
Rutijo mengatakan, praktik ritual mencari pesugihan itu memang sudah berlangsung sejak lama. Justru karena seringnya orang dari luar daerah yang laku tirakat di kompleks Gua Surocolo, sejak tahun 1990-an warga kemudian mulai memperhatikan keberadaan Gua Surocolo. “Kami ingin tahu ritual apa yang dilakukan dan sejauh mana kebenaran rumor tentang ritual pesugihan itu. Memang, ada sebagian orang yang mengakui ritual tersebut bertujuan untuk mencari tuyul. Tetapi, ada juga yang meyakini adanya berkah kekayaan dari sang penunggu kompleks Gua Sunan Surocolo itu. Konon, penunggu kompleks Gua Surocolo adalah seekor ular naga bermahkota raja,” ujar Rutijo, seperti dikutip dari wisatamistisjogja.blogspot.co.id.
Keraton Gaib
Kompleks Gua Surocolo, sekarang sedang diupayakan menjadi objek wisata. Bersama sejumlah warga lainnya, Rutijo menggalakkan kegiatan pelestarian wilayah sekitar Gua Surocolo. Rutijo mengatakan, Gua Surocolo memiliki arca kuno yang selama ini belum pernah diteliti. Padahal, masyarakat bingung menentukan nama arca itu. Sebagian orang meyakini arca itu berbentuk seekor nyamuk. Ada juga yang menganggapnya sebagai potongan arca gajah. Sementara, sebagian yang lain meyakininya sebagai arca naga.
Berkait arca naga, Rutijo menduga adanya hubungan mistis antara arca naga dan sang penunggu gaib kawasan itu. Pasalnya, dari kesaksian pelaku tirakat menyebut kompleks Gua Surocolo tersebut sebenarnya adalah sebuah istana yang megah. Konon, demikian Rutijo menuturkan kepada posmo, seorang pelaku tirakat dengan ubarampe lengkap seperti pisang sanggan, setelah memakan hidangan sesaji akan mendapati kompleks Gua Surocolo terlihat sebagai bangunan istana besar yang megah. Semua berhiaskan emas, dan apa saja yang dipegang oleh pelaku tirakat akan berubah menjadi emas.
Related
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
ConversionConversion EmoticonEmoticon