Tak perlu dijabarkan secara definitif, mendengar kata perbudakan saja pikiran kita sudah dipenuhi dengan imajinasi-imajinasi mengerikan. Mulai gambaran manusia yang disiksa, disamakan dengan binatang, sampai perlakuan-perlakuan buruk dan ngeri lainnya. Perbudakan adalah hal jahat dan keji, sampai kapan pun hal itu takkan berubah. Tapi, segala hal itu selalu punya sisi lain. Termasuk perbudakan yang nyatanya tak melulu selalu menampilkan potret ngeri atau stigma yang ternyata tak seratus persen benar mutlak.
Sejarah mencatat jika perbudakan ternyata punya sisi lain yang tak pernah kita ketahui. Entah itu tentang perlakuan buruk kepada para budak atau mungkin anggapan kaum-kaum tertentu yang selalu difigurkan sebagai budak atau tuan. Ternyata tak selalu seperti ini.
Lalu seperti apa sisi lain dari perbudakan tersebut? Ketahui jawabannya lewat ulasan menarik berikut, seperti yang dikutip dari boombastis.com.
Baca Juga: 5 Nama Indonesia Sebelum Bernama Indonesia
1. Romawi Kuno Punya Perayaan Khusus Untuk Budak
Perbudakan di masa lalu bisa dibilang lebih ngeri daripada di era modern. Dulu, budak benar-benar sama seperti barang di mana ia bisa diperlakukan seperti apa pun. Beda dengan masa-masa modern di mana budak bisa lebih diapresiasi. Meskipun perbudakan di masa kuno sangat buruk, ternyata tak semua seperti itu. Romawi Kuno misalnya, mereka nyatanya juga sangat mengapresiasi para budak.
Tak hanya dihormati, para budak di kerajaan ini dimuliakan dengan dibuatkan semacam perayaan khusus. Namanya adalah Saturnalia di mana acara ini dilakukan dengan cara menukar posisi antara budak dan majikan. Jadi, dalam selang beberapa hari, para budak gantian yang akan dilayani oleh tuannya. Romawi kuno mungkin jadi satu-satunya kerajaan kuno yang memperlakukan budak seperti ini.
ConversionConversion EmoticonEmoticon