12 Misteri Dunia yang Membingungkan Para Ilmuwan



Ada banyak misteri yang belum terpecahkan di muka Bumi. Teka-teki yang tak bisa dijawab bahkan dengan kemajuan sains dan teknologi modern saat ini.


Seperti, patung-patung kuno raksasa yang bertebaran di Easter Island atau Pulau Paskah, buku dengan tulisan yang tak bisa dibaca, dan tak ketinggalan misteri ‘kapal hantu’ SS Ourang Medan yang karam di Selat Malaka.


Hingga saat ini, para ahli dan ilmuwan sedang mencari penjelasan rasional. Sementara itu, spekulasi terus bermunculan. Dari yang masuk akal hingga mistis. Dan Berikut 12 misteri paling aneh di dunia seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com :


12. Patung Moai di Pulau Paskah



Easter Island, Pulau Paskah, sebuah daratan di selatan Samudera Pasifik, wilayah Chili, terkenal dengan deretan patung-patung batu besar (Moai) berusia lebih dari 400 tahun yang berbaris sepanjang garis pantai.


Satu patung, secara utuh, memiliki tinggi 69 kaki dengan berat 270 ton. Sedangkan di bagian yang menancap ke tanah dari beberapa patung memiliki kedalaman sekitar 50 kaki.


Siapa yang membangunnya dan bagaimana, terus jadi misteri. Sebagian orang bahkan menyatakan eksistensinya adalah bukti pengaruh alien atau mahluk ekstrateresterial.


Ada juga misteri lain berupa tulisan yang dikenal dengan Rongorongo, yang sampai saat ini belum dapat diuraikan oleh para ahli bahasa dari berbagai generasi.


11. Harta Karun Konfederasi



Tahun 1865, Perang Saudara Amerika hampir berakhir. Saat tentara Uni berbaris menuju kemenangan, Menteri Keuangan Konfederasi George Trenholm melakukan upaya terakhir untuk melestarikan aset Selatan: dengan cara melikuidasinya.


Sementara kekayaan sesungguhnya — emas, perak, permata, juga 4 ribu kilogram koin perak Meksiko — dibawa Presiden Jefferson Davis dan anak buahnya. Namun, semua itu lenyap saat mereka ditangkap.


Puluhan teori telah diusulkan untuk menjelaskan misteri di balik harta yang hilang. Beberapa berpendapat bahwa emas itu didistribusikan ke pemilik perkebunan dan dikubur, menunggu hari ketika pihak Selatan akan bangkit.


Ada juga yang yakin perak-perak dikuburkan di Danville, Virginia, hingga hari ini. Yang lain mengklaim bahwa dana tersebut dipercayakan dengan masyarakat rahasia yang disebut Knights of the Golden, sehingga mereka bisa membiayai perang saudara kedua di masa depan.


10. Gobekli Tepe



Gobekli Tepe adalah tempat ibadah yang terletak 15 km sebelah timur laut kota Urfa di Turki tenggara.


Situs yang ada di puncak pegunungan terdiri dari lebih dari 200 pilar, tingginya lebih dari 20 kaki, beratnya lebih dari 20 ton, dan disusun dalam 20 lingkaran. Ada ukiran hewan predator di sejumlah pilar. Kuil ini dianggap sebagai kuil tertua yang pernah ada di dunia.


Gobekli Tepe dibangun lebih dari 13.000 tahun yang lalu, 8.000 tahun lebih dulu dari Stonehenge. Diperkirakan dibangun oleh manusia pemburu dan peramu yang selama ini ‘dituduh’ tak punya sistem simbolik yang kompleks, hierarki sosial, dan pembagian kerja


Bagaimana manusia neolitik yang nomaden berhasil mengatur pembagian kerja kerja untuk menyelesaikan situs ini? Mengapa itu dibangun? Masih jadi teka-teki.


Andrew Collins dalam bukunya Gobekli Tepe: Genesis Of The Gods beranggapan bahwa orang-orang yang ikut terlibat dalam pembangun Gobekli Tepe berasal dari budaya Swiderian.


Budaya Swiderian sangat maju termasuk di antaranya menguasai teknologi alat batu yang canggih berasal dari nenek moyang mereka. Nenek moyang Swiderian mungkin berasal dari Gravettian Timur yang berkembang antara tahun 30.000 hingga 19.000 SM yang saat ini dikenal sebagai Republik Ceko.


9. Orang-orang Laut (Sea People)



Selama Zaman Perunggu akhir, peradaban berkembang pada tingkat yang mengesankan di Mediterania dan Aegea. Kerajaan-kerajaan lahir, aturan ditegakkan, teknologi canggih ditemukan.


Bangsa Mycenaea dan Minoa punya istana megah dan rumit di Yunani dan Kreta. Orang mendominasi wilayah luas di Turki, sementara orang Kanaan menguasai apa yang kini menjadi Israel, Lebanon, dan Yordania.


Namun di tahun-tahun sekitar 1200 SM, semua berubah. Semua peradaban itu bak tersapu dari peta. Mereka yang bertahan seakan mundur ke masa ribuan tahun silam: tak bisa menulis, kehilangan kemampuan seni, arsitektur, dan membuat gerabah.


Salah satu penyebabnya adalah ‘Sea People’ — orang-orang laut. Digambarkan sebagai kelompok prajurit barbar yang hanya sedikit menguasai peradaban.


Hingga kini, sejarawan belum mengungkap dari mana mereka berasal, bagaimana bisa mereka meruntuhkan peradaban yang lebih maju dalam hal persenjataan dan teknologi, dan apa yang terjadi pada mereka setelah penaklukkan mereka akhirnya berakhir di Mesir. Identitas sejati mereka terus jadi misteri.


8. Antikythera Mechanism



Mekanisme Antikythera adalah nama dari sebuah artefak yang ditemukan di sebuah kapal karam dekat Yunani pada tahun 1900.


Perangkat mirip komputer analog yang diperkirakan berasal dari kebudayaan Yunani yang berkembang sekitar tahun 100 SM itu digunakan untuk menentukan benda-benda langit dengan mekanisme yang kompleks, menggunakan serangkaian roda gigi perunggu.


Mekanisme Antikythera berasal dari masa jauh sebelum manusia memiliki pemahaman modern tentang astronomi dan fisika. Artefak itu dibuat lebih dari 1.600 tahun sebelum Galileo lahir, dan lebih dari 1.700 tahun sebelum Isaac Newton terlahir ke dunia.


7. Harta Karun Pulau Oak



Kisah harta karun, manuskrip rahasia, dan jebakan. Tapi salah satu misteri harta yang paling abadi sepanjang masa datang dari sebuah pulau kecil di lepas pantai Nova Scotia, Kanada. Di Pulau Oak.


Pulau itu menjadi rumah dari ‘Money Pit’ atau ‘lubang uang’ — berupa konstruksi rumit yang ditemukan remaja 16 tahun bernama Daniel MC Ginnis pada tahun 1795 yang diyakini berisi harta karun.


Beberapa percobaan untuk mengambil harta karun dari Pulau Oak selama 200 tahun pernah melongsorkan pulau ini dan membanjirinya dengan air laut.


Kritikus percaya bahwa sebenarnya tidak ada harta karun di dalam ‘money pit’, hanya sebuah lubang yang dalam.


Beberapa karya fiksi telah diluncurkan berdasarkan lubang uang itu, termasuk “The Money Pit Mystery”, Riptide, dan The Hand of Robin Squires.


Pada tahun 2007, pulau ini berhasil masuk ke Maritime Museum of the Atlantic –yang menunjukkan banyak artifak dari bermacam-macam era pencarian harta karun.


6. Manuskrip Voynich



Sebuah naskah dari akhir Abad Pertengahan tersimpan di perpustakaan buku-buku langka di Yale University. Ditulis rapat, namun cermat, dilengkapi ilustrasi berwarna — dari bunga bermahkota besar yang tak serupa dengan tanaman apapun di Bumi, sampai gambaran kosmologi dan astrologi. Ada lagi gambar aneh seperti perempuan-perempuan telanjang, dengan perut besar, berada dalam benda mirip tong atau seperti sedang mandi dalam wadah mirip kolam kecil. Entah apa maksudnya.


Namun, yang paling aneh dari naskah ini adalah, tak ada seorang pun yang memastikan, apa sebenarnya isinya. Huruf yang tertera di dalamnya adalah aksara `alien’ yang membingungkan para ahli kriptologi, sejawaran, dan para pecinta buku selama berabad-abad. Tak ayal, Manuskrip Voynich — namanya– dinobatkan sebagai buku paling misterius di muka Bumi.


Sejarah mencatat, buku itu diserahkan oleh para Yesuit Italia dari Villa Mondragone kepada Wilfrid Voynich, seorang pedagang buku antik di awal Abad ke-20, demi untuk membiayai renovasi lembaga pendidikan mereka. Kala itu pun tak ada yang memahami maksud buku tersebut.


Voynich menerima daftar pemilik manuskrip itu yang mengesankan dari Abad ke-17. Ini salah satunya: “Naskah kuno itu milik Kaisar Jerman Rudolph II (1576-1612), yang membelinya seharga 600 dukat emas dan meyakini itu adalah karya Roger Bacon. Diduga Kaisar mendapatkannya dari peramal Inggris John Dee (1527-1608). Dan, Dee diyakini memiliki sejumlah manuskrip karya Bacon yang lain.”


Seberapa keras apapun untuk menerjemahkan artinya, khususnya tentang keberadaan para perempuan tanpa busana, isinya masih jadi misteri hingga saat ini.


Bahkan, ada orang yang menduganya tipuan belaka alias hoax, dengan menuding buku itu buatan Voynich sendiri.


5. Sinyal WOW!



Pada malam musim panas 1977, Jerry Ehman, relawan Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) merekam ‘bukti’ peradaban di luar Bumi.


Ehman yang sedang memidai gelombang radio dari luar angkasa akhirnya menemukan apa yang ia cari. Sinyal sepanjang 72 detik tersebut adalah yang terpanjang yang mampu ditangkap oleh perangkatnya. Diduga sinyal tersebut berasal dari tempat yang jaraknya 120 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di rasi Sagitarius dekat bintang bernama Tau Sagitarii.


Ehman menuliskan kata ‘Wow!’ pada cetakan asli sinyal tersebut sehingga sampai saat ini misteri tersebut dinamakan “misteri Sinyal Wow!”. Para peneliti lain mencoba untuk mencari kembali sinyal tersebut, tetapi tidak pernah berhasil.


4. Identitas Asli Benjamin Kyle



Pada tahun 2004, seorang pria — yang kini bernama Benjaman Kyle — terbangun di luar Burger King di Georgia, AS. Tanpa pakaian, kartu identitas, hilang ingatan.


Ia kemudian didiagnosis dengan retrograde amnesia, tidak dapat mengingat siapa dirinya. Tapi ini bukan penyakit lupa biasa, pemerintah dan aparat tak bisa mengungkap identitas aslinya.


Pada tahun 2007, FBI dilibatkan, itu pun tak berhasil. Ia menjadi satu-satunya warga negara Amerika Serikat dalam sejarah yang dinyatakan hilang meski keberadaannya diketahui.


3. Wabah ‘Menari Liar’ Tahun 1518



Jauh sebelum festival musik dan demam menari merebak, sebuah wabah aneh menyebar pada 1518: the dancing plague atau wabah menari. Terdengar fiksi, tapi ini nyata.


Pada musim panas tahun itu, di kota Strasbourg, seorang perempuan bernama Frau Troffea menari liar di jalanan. Siang berganti malam, hingga pagi menjelang, ia masih menari.


Dalam seminggu, 34 orang lainnya mengikuti gerakannya, menari sejadinya, mirip kesurupan, tanpa berhenti, entah kenapa.


Dalam waktu sebulan, jumlah penari meningkat hingga 400 orang. Tokoh-tokoh agama dipanggil untuk menyelesaikan masalah. Pun dengan dokter-dokter yang diminta mencari solusi.


Sementara itu, tarian makin bersemangat, makin liar. Sejumlah penari mulai sakit bahkan tewas akibat kelelahan, stroke, atau serangan jantung.


Banyak teori yang diajukan soal penyebab peristiwa aneh itu, termasuk keracunan, epilepsi, tifus, penyakit psikogenik massal, dan bahkan ritual ilmu hitam. Namun, hingga saat ini misteri itu belum juga terkuak.


2. Kapal Hantu SS Ourang Medan



Alkisah, pada Juni 1947, 2 kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka, City of Baltimore dan Silver Star, mendapat pesan dari kapal Belanda, SS Ourang Medan.


Seorang operator yang ada di sana kematian kapten kapal dan seluruh krunya, dan akhirnya ia mengatakan. “Aku hampir mati,” kata dia mengakhiri komunikasi.


Ketika kru Silver Star berhasil menemukan Ourang Medan, kapal itu penuh dengan mayat — termasuk bangkai seekor anjing yang tergeletak di geladak. Semua dengan mata terbelalak. Ekspresi ketakutan dan teror membeku di wajah-wajah mereka yang tak lagi bernyawa.


Kru Silver Star juga menemukan jasad operator radio, dengan mata terbuka, tangannya masih ada di tombol pengirim morse. Anehnya, tidak ditemukan tanda-tanda luka atau cedera satu jasad pun. Awak Silver Star memutuskan untuk menarik Ourang Medan ke pelabuhan.


Namun, sebelum melaksanakan niatnya, asap muncul dari geladak. Mereka cepat-cepat kembali ke Silver Star, sebelum SS Ourang Medan meledak dan tenggelam dengan cepat.


Spekulasi bermunculan soal kejadian aneh yang menimpa Ourang Medan. Dari keracunan karbon monoksida, kargo berbahaya, sampai fenomena paranormal yang melibatkan UFO hingga makhluk halus.


Atau, jangan-jangan, itu hanya legenda. Sebab, meski referensi soal insiden Ourang Medan muncul di Proceedings of the Merchant Marine Council Mei 1952, juga dipublikasi oleh United States Coast Guard, pencarian dokumen resmi soal kapal itu tak membuahkan hasil.


1. Batu Baterai Kuno dari Baghdad



Saat ditemukan, Baghdad Battery — batu baterai dari Baghdad — dari masa lebih dari 2.000 tahun lalu, bikin bingung para arkeolog, juga ilmuwan.


Artefak yang ditemukan pada 1936, di sebuah makam kuno di luar Baghdad (Khujut Rabula), diduga diciptakan di wilayah Mesopotamia.


Bentuknya berupa pot tanah liat uang mengandung paku besi galvanis yang dibungkus lembaran tembaga. Para arkeolog berteori, cairan asam — mungkin jeruk atau lemon — yang ada di dalamnya digunakan untuk menghasilkan arus listrik di dalam tabung. Secara teoritis, itu memang baterai.


Jika benar demikian, pembuat artefak tersebut mendahului Alessandro Volta, penemu Italia yang menciptakan baterai pertama kali pada 1800 serta Michael Faraday (Inggris) menemukan induksi elektromagnetik dan hukum elektrolisis.


Terlepas dari benar tidaknya artefak tersebut digunakan sebagai baterai, untuk apa energi listrik yang dihasilkannya masih jadi misteri. Tak ada catatan historis yang menjelaskan soal itu.



Wajib dibaca:




This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.


Previous
Next Post »
Thanks for your comment