Tugas dari Teleskop ruang angkasa Kepler adalah untuk menemukan planet yang jauh yang berpotensi mendukung kehidupan. Tapi seperti yang dilaporkan, para ilmuwan mengeksplorasi kemungkinan bahwa teleskop tersebut mungkin telah mendeteksi sesuatu yang lebih menarik.
Selama empat tahun, teleskop telah menatap sepetak langit, menunggu setiap bintang untuk meredup sedikit (dips), yang akan menunjukkan bahwa sebuah planet ekstrasurya lewat di depannya. Ribuan planet ekstrasurya telah ditemukan dengan cara ini yang disebut metode transit. Biasanya planet ini berada pada orbit pendek, sehingga dip kita lihat adalah periodik, berulang setiap beberapa hari, minggu, atau bulan, tergantung pada ukuran orbit planet.
Teleskop Kepler memonitor lebih dari 150.000 bintang, tapi ada satu bintang yang menonjol untuk para ilmuwan yang membantu menganalisis data Kepler, yaitu bintang KIC 8462852.
Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, KIC 8462852 adalah bintang agak lebih besar, lebih panas, dan lebih terang dari Matahari terletak sekitar1480 tahun cahaya.sehingga terlalu lemah untuk dilihat dengan mata telanjang. Data Kepler untuk bintang ini cukup aneh: Ada sejumlah dips dalam kecerahannya, tetapi tidak periodik. Bahkan salah satu dip memblok jumlah cahaya bintang sebesar 22 persen!
Data Kepler yang menunjukkan peredupan yang sangat besar hingga 22% dari kecerahan bintang KIC 8462852
Singkatnya, kita tahu bahwa kita tidak sedang berurusan dengan planet di sini. Bahkan planet seukuran Jupiter hanya memblok sekitar 1 persen dari cahaya bintang.
Juga, ternyata ada banyak dips di cahaya bintang ini. Ratusan. Dan mereka tidak periodik sama sekali. Sebuah planet menghalangi cahaya bintang akan memiliki dip umumnya simetris; cahaya memudar sedikit, tetap stabil pada tingkat itu, kemudian bintang mencerah kembali. Dip-dip pada KIC 8462852 sama sekali tidak seperti itu.
Lalu apa yang menyebabkan fluktuasi cahaya yang aneh seperti itu?
Dalam sebuah makalah yang baru-baru ini, para peneliti telah mengesampingkan kemungkinan kerusakan pada data maupun teleskop. Sesuatu tampaknya menghalangi cahaya, tapi itu bukan sebuah planet, dan bintang tersebut terlalu tua untuk dikelilingi oleh cincin dari puing-puing yang cenderung melingkar dii sekitar bintang muda. Juga para ilmuwan berpikir bahwa hal itu tidak mungkin disebabkan oleh tabrakan yang baru-baru ini terjadi.
Ini meninggalkan hanya beberapa hipotesis. Salah satunya adalah awan komet yang diseret ke orbit oleh migrasi bintang – jika sebuah bintang bergerak mendekat ke bintang ini, maka gravitasinya bisa mengganggu awan komet semacam awan oort di sekitar bintang yang didekati. Gangguan ini bisa mengirim potongan-potongan es beterbangan ke arah bintang, di mana mereka bisa pecah, es-es terpanaskan dan meledak sebagai gas, dan bisa menjelaskan pola tidak teratur dari peredupan atau dip-dip aneh yang terdeteksi. Dan, memang ada bintang lain cukup dekat dengan KIC 8462852; katai merah kecil sekitar 130 miliar kilometer jauhnya. Itu cukup dekat untuk mempengaruhi awan Oort. Makalah ini mencatat bahwa ini adalah penjelasan yang paling menjanjikan.
Namun hipotesis diatas belum menjelaskan semua hal. Komet memang sebuah tebakan yang terbaik, tapi masih sulit untuk membayangkan sebuah skenario dimana mereka bisa memblokir cahaya bintang hingga 22 persen! Itu benar-benar jumlah yang besar, sangat besar.
Ada satu hipotesis lainnya ….
Lihatlah peradaban kita sendiri. Kita mengkonsumsi jumlah energi yang terus meningkat, dan selalu mencari sumber-sumber energi yang lebih besar. Fosil, nuklir, matahari, angin … Beberapa dekade yang lalu, fisikawan Freeman Dyson mempopulerkan ide yang menarik: Bagaimana jika kita membangun ribuan panel surya raksasa dan menempatkan mereka di orbit sekitar Matahari? Mereka akan memanen sinar matahari, mengubahnya menjadi energi, dan kemudian dipancarkan ke bumi untuk kita gunakan. Jika kita membutuhkan lebih banyak energi lagi, kita bangun lebih banyal panel! Sebuah peradaban maju akhirnya bisa membangun jutaan, miliaran panel-panel surya.
Ide ini berkembang menjadi apa yang disebut Dyson Sphere, sebuah bola raksasa yang benar-benar membungkus bintang. Ini populer di tahun 1970-an dan 80-an; bahkan ada sebuah episode Star Trek: The Next Generation mengenainya. Dyson tidak pernah benar-benar memaksudkan bahwa kita akan membangun sebuah bola yang sebenarnya; hanya banyak panel-panel kecil yang mungkin berbentuk seperti itu.
Tapi itu menimbulkan kemungkinan yang menarik untuk mendeteksi kehidupan alien. Bola tersebut akan gelap dalam cahaya tampak, tetapi memancarkan banyak inframerah. Banyak orangg telah mencarinya, tapi kita belum pernah menemukannya.
Kembali ke bintang KIC 8462852, Bagaimana jika kita ternyata sedang menemukan peradaban alien maju yang sedang dalam proses membangun artefak seperti itu? Panel besar (atau sekelompok mereka) ratusan ribu kilometer, dan berbentuk aneh, bisa menghasilkan dip-dip aneh yang kita lihat dalam cahaya bintang ini.
Astronom Jason Wright mengatakan pada The Atlantic: “Aliens harus selalu menjadi pilihan hipotesis yang terakhir yang anda pertimbangkan”
Wright mengatakan bahwa meskipun penjelasan awan komet adalah hipotesis terbaik sejauh ini, namun itu sedikit sulit dibayangkan. “Sulit untuk membayangkan bagaimana komet-komet bisa memblokir banyak cahaya – harus ada sejumlah besar dari mereka, dan kita harus menangkap mereka pada saat mereka semua mengelompok bersama-sama.” Meskipun Wright juga mengakui bahwa Kepler telah memonitor 150.000 bintang selama beberapa tahun, jadi mungkin saja teleskop itu menyaksikan peristiwa alam yang sangat langka.
Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dibalik peredupan misterius dari bintang KIC 8462852, Wright dan rekan-rekannya ingin menggunakan teleskop Green Bank di West Virginia. Mereka berharap untuk dapat mendengarkan gelombang radio termodulasi yang bisa menunjukkan adanya kehidupan cerdas.
“Jika kita mendengar emisi radio termodulasi yang datang dari bintang itu, saya tidak bisa membayangkan penjelasan lain,” kata Wright. “Alam tidak melakukan itu, itu harus artifisial (buatan mahluk).”
Jika tim mendeteksi tanda radio yang menarik di sekitar bintang, langkah berikutnya adalah mencoba untuk mendengarkan dengan Very Large Array di New Mexico. Sementara teleskop Green Bank dapat mengungkapkan apakah gelombang radio khusus datang dari daerah umum dari bintang, VLA bisa memberitahu para astronom apakah gelombang yang datang adalah dari bintang itu sendiri.
“Ini adalah target pencarian kehidupan cerdas luar bumi yang terbaik yang belum pernah saya lihat atau dengar,” kata Wright.
Wright dan timnya memang telah mengajukan proposal untuk menggunakan teleskop radio untuk mencari sinyal dari bintang. Peradaban alien yang membangun megastruktur seperti itu mungkin memancarkan (atau siaran!) gelombang radio yang dapat terdeteksi dari 1.500 tahun cahaya. Itulah seluruh dasar SETI, Search for Extraterrestrial Intelligence (lihat film Contact, atau lebih baik lagi membaca bukunya, untuk tahu lebih lanjut tentang ini).
Apakah ada alien yang sedang membangun MegaStructures untuk memenuhi kebutuhan energi mereka di KIC 8462852? Atau apakah ada skenario yang lebih alami yang menjelaskan fenomena aneh dan menarik yang terjadi di bintang ini? Yang jelas itu adalah hal yang layak untuk diselidiki lebih lanjut…
Baca juga mengenai penemuan planet sepupu bumi yang lebih besar dan tua disini
Related
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
ConversionConversion EmoticonEmoticon