Kota-Kota Tertinggi di Dunia


Seperti bakteri mikroskopis, manusia juga telah belajar untuk hidup dan berkembang dalam kondisi ekstrim – dari panas teriknya Sahara hingga ke tundra beku Siberia. Bahkan juga di iklim yang tidak ramah seperti pegunungan tinggi di mana kadar oksigen yang mendukung kehidupan sangat rendah, manusia telah hidup selama ribuan tahun. Sekitar 140 juta orang hidup secara permanen pada ketinggian di atas 2.500 meter atau 8.200 kaki, di Himalaya di Asia, Andes di Amerika Selatan dan di dataran tinggi Ethiopia Afrika, dan beberapa pemukiman ini benar-benar merupakan kota yang luas dan makmur.

Berikut adalah 7 kota dan permukiman di dataran tinggi, yang masing-masing terletak di atas 10.000 kaki (3.000 meter) dari permukaan laut, seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com

La Rinconada

La Rinconada di Peru adalah sebuah kamp pertambangan emas tua di pelosok Andes, Peru, yang telah tumbuh menjadi ‘kota besar’. Lebih dari 50.000 orang tinggal di kota pegunungan ini di ketinggian 16.732 kaki (5.100 m), membuatnya mendapat gelar sebagai “kota tertinggi di dunia.”

Meskipun ekonominya didorong hampir seluruhnya oleh tambang emas di dekatnya, infrastruktur kota tetap miskin. Kota ini tidak memiliki pipa dan tidak ada sistem sanitasi, dan ada kontaminasi yang signifikan dari merkuri karena praktik pertambangan.

Hampir semua penduduk kota ini adalah pekerja yang beremigrasi ke lokasi terpencil ini dengan harapan mendapat pekerjaan dan emas. Mereka bekerja dalam sistem pembayaran yang aneh yang disebut Cachorreo. Karyawan bekerja selama 30 hari tanpa bayaran, dan pada hari ke-31 mereka diizinkan untuk mengambil bijih dari tambang sebanyak yang dapat mereka bawa. Apapun yang dapat mereka ekstrak dari bijih tersebut adalah milik mereka. Meskipun perusahaan menggunakan sistem pembayaran non-tradisional, para penambang terus berdatangan ke kawasan itu. Populasi La Rinconada telah meroket lebih dari 230% dalam dekade terakhir.

El Alto

Kota El Alto adalah salah satu pusat urban terbesar dengan pertumbuhan tercepat di Bolivia. Dengan populasi lebih dari 1,1 juta pada ketinggian 13.615 kaki (4.150 meter), El Alto juga masuk dalam daftar kota besar tertinggi di dunia. Pada suatu waktu, El Alto hanyalah wilayah suburban (pinggiran) yang berdekatan dengan La Paz di dataran tinggi Altiplano, namun karena migrasi dari daerah pedesaan Bolivia ke wilayah La Paz selama tahun 1950an, wilayah ini tumbuh dan dalam waktu kurang dari 40 tahun mengklaim “Status kota” sendiri.

Wilayah di mana El Alto berdiri adalah wilayah kering dan buruk dan karena itu tidak berpenghuni sampai tahun 1903, ketika kereta api baru dibangun dari Danau Titicaca dan Arica mencapai tepi ngarai, di mana La Paz terminus, railyards dan depot dibangun bersama dengan pemukiman pekerja kereta api. Pada tahun 1925 lapangan terbang dibangun sebagai basis untuk angkatan udara baru yang menarik penghuni tambahan. Pada tahun 1939 sekolah dasar pertama El Alto dibuka. El Alto mulai tumbuh pesat di tahun 1950-an, ketika pemukiman terhubung ke pasokan air La Paz ‘. Sebelum itu semua air harus diangkut dari La Paz dengan truk tanker. Tahun 1985 distrik El Alto dan sekitarnya secara politis terpisah dari Kota La Paz dan El Alto pada tahun 1987 secara resmi dicanangkan sebagai sebuah kota.

Potosi

Kandidat lain dari Bolivia, Potosi, terletak di ketinggian 13.420 ft (4.090 m). Didirikan pada tahun 1545 sebagai sebuah kota pertambangan, segera memproduksi kekayaan yang luar biasa, menjadi salah satu kota terbesar di Amerika dan dunia, dengan populasi melebihi 240.000 orang. Potosi terletak di kaki dari Cerro de Potosí – gunung yang secara populer dianggap terbuat dari bijih perak, dimana puncaknya yang setinggi 4824 meter selalu mendominasi kota. Cerro Rico adalah alasan untuk sejarah penting Potosí, karena itu pasokan utama perak untuk Spanyol selama periode Dunia Baru Kekaisaran Spanyol.

Sebagian besar perak yang dikirim ke Spanyol berasal dari Potosi. Selama 1556 – 1783, 45.000 ton perak murni yang ditambang dari Cerro Rico, 9.000 ton nya di kirim ke monarki Spanyol. Karena pertambangan yang intensif, gunung itu sendiri telah berkurang beberapa ratus meter tingginya.

Tahun 1672, mint (percetakan logam) didirikan untuk membuat koin perak dan waduk air dibangun untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan populasi disana. Saat itu lebih dari delapan puluh enam gereja dibangun dan penduduk kota meningkat menjadi hampir 200.000, menjadikannya sebagai salah satu kota yang terbesar dan terkaya di dunia. Setelah tahun 1800, perak ditambang pun hampir habis, membuat timah menjadi produk utama. Hal ini pada akhirnya menyebabkan penurunan ekonomi. Namun demikian, gunung terus ditambang untuk perak sampai hari ini. Karena kondisi pekerja yang buruk, kurangnya peralatan pelindung dan komstan menghirup debu, para penambang masih memiliki harapan hidup pendek dengan sebagian besar dari mereka tertular silikosis dan mati sekitar 40 tahun.

Shigatse

Shigatse adalah kota terbesar kedua di Wilayah Otonomi Tibet (TAR) dari Republik Rakyat Cina. Dengan populasi 100.000, Shigatse adalah salah satu kota besar di Tibet. Kota ini terletak di ketinggian 12.600 ft (3.840 meter) di pertemuan sungai Yarlung Tsangpo (alias Brahmaputra) dan Sungai Nyang (Nyang Chu atau Nyanchue) di barat Tibet.

Shigatse terletak di medan datar dikelilingi oleh pegunungan tinggi, dan daerah perkotaan terletak tepat di sebelah selatan Sungai Yarlung Zangbo. Kota ini adalah ibukota kuno provinsi Ü-Tsang, dan saat ini merupakan pusat administrasi Prefektur Shigatse modern, sebuah distrik administratif TAR.

Juliaca

Juliaca adalah ibu kota San Roman dalam Puno Region, di tenggara Peru. Ini adalah kawasan kota terbesar dengan populasi 225.146 jiwa (pada 2007) dan terletak di ketinggian 12.549 ft (3.825 meter) di atas permukaan laut, di Collao Plateau. Ini adalah pusat perdagangan terbesar di wilayah Puno. Juliaca juga merupakan tempat transit utama di wilayah ini dan memiliki ikatan yang kuat dengan kota-kota selatan Peru, termasuk Arequipa, Puno, Tacna, Cuzco, Ilo, dan dengan Republik Bolivia.

Oruro

Didirikan pada tanggal 1 November 1606 sebagai pusat pertambangan perak di wilayah Urus. Oruro sekarang menjadi kota besar di Bolivia dengan populasi 235.393 jiwa (sensus 2010), yang terletak di 12.159 ft (3.706 m) di atas permukaan laut. Setelah tambang perak habis, Oruro dibangun kembali pada akhir abad kesembilan belas sebagai pusat penambangan timah.

Untuk sementara waktu, La Salvadora, tambang timah Oruro adalah sumber yang paling penting dari timah di dunia. Secara bertahap, sumber daya ini menyusut, dan Oruro mengalami penurunan sekali lagi, meskipun majikan utamanya masih industri pertambangan.

Lhasa

Terletak di bagian bawah basin kecil yang dikelilingi oleh Pegunungan Himalaya, Lhasa memiliki ketinggian sekitar 11.800 kaki (3.600 m) dan terletak di tengah Dataran Tinggi Tibet dengan pegunungan sekitar menjulang ke 5.500 m (18.000 ft). Sungai Kyi (atau Kyi Chu), anak sungai dari Sungai Yarlung Zangbo, mengalir melalui bagian selatan kota. Sungai ini, dikenal orang Tibet lokal sebagai “gelombang biru gembira”, mengalir melalui puncak yang tertutup salju dan ceruk dari pegunungan Nyainqêntanglha, berjalan hingga 315 km (196 mil), dan berakhir ke sungai Yarlung Zangbo di Qüxü, memberi daerah dengan keindahan pemandangan yang agung.


Sebuah citra satelit menunjukkan daerah pegunungan sekitar Lhasa

Lhasa adalah kota terpadat kedua di Dataran Tinggi Tibet memiliki populasi lebih dari 550.000. Kota ini berisi banyak situs Buddha yang signifikan seperti Potala Palace, kuil Jokhang dan istana Norbulingka, banyak yang terletak di Kabupaten Chengguan, dimana kota ini berada.

Baca juga kota-kota kuno yang terus dihuni hingga kini disini

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment