Wakil Ketua DPR Fadli Zon mempertanyakan hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke wilayah yang terkena bencana kebakaran hutan dan kabut asap. Menurut dia, kehadiran Jokowi itu tidak menghasilkan suatu hal yang signifikan.
“Jokowi seperti hanya wisata bencana,” kata Fadli saat membuka press gathering DPR, di Mataram, Lombok, Sabtu kemaren
Apalagi, Fadli mengaku mendapat informasi bahwa rumah singgah yang dikunjungi Presiden Joko Widodo hanya rekayasa. Maka, kata dia, semakin tak berguna lah kunjungan Jokowi ke Ogan Ilir, Sumatera Selatan itu.
“Harusnya kalau Presiden turun itu masalah sudah selesai. Bukan memantau. Kalau memantau banyak anak buahnya yang bisa melakukan. Terlalu banyak peninjauan kita enggak tahu hasilnya apa,” ucap wakil ketua Umum Partai Gerindra ini seperti yang dikutip dari kompas.com.
Kendati demikian, lanjut Fadli, kunjungan Presiden ke daerah tersebut setidaknya bisa memberikan presepsi di media massa bahwa Presiden telah bekerja. Dengan begitu, kekecewaan publik terhadap bencana kebakaran hutan dan kabut asap yang berkepanjangan bisa diredam.
“Presepsi jadi lebih penting daripada realias. Realitasnya biasa saja, tapi presepsinya luar biasa,” ucap dia.
Istana Bantah Rumah Singgah Hanya Rekayasa
Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana membantah kabar yang menyebutkan rumah singgah yang sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo di Kelurahan Lima Ulu, Palembang hanyalah sebuah rekayasa. Menurut Ari, rumah tersebut memang baru dibuat beberapa hari sebelum kedatangan presiden. Namun, inisiatif membuat rumah singgah itu sudah mulai dirintis oleh para lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap bencana asap.
“Rumah singgah itu dibangun oleh aktivis CSO (civil society organization) Sumsel dengan batuan individu-individu nasional. Kalau tanggap darurat terutama untuk evakuasi warga, terutama anak-anak dan bayi memang dibuat dalam beberapa hari yang lalu sebelum Presiden berangkat ke Amerika Serikat,” ujar Ari dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Sabtu (31/10/2015).
Menurut Ari, kedatangan presiden ke tempat itu adalah bentuk apresiasi JOkowi terhadap segala inisiatif yang dilakukan masyarakat untuk menangani asap. Ajakan agar masyarakat berperan aktif dalam penanggulangan asap ini juga sempat disinggung Jokowi dalam rapat terbatas pada 23 Oktober lalu.
“Presiden meminta Kemsos untuk sediakan rumah/evakuasi yang aman asap terutama untuk bayi dan anak anak. Yang dikunjungi Presiden adalah inisiasi CSO untuk memberikan apresiasi dan dukungan langkah masyarakat untuk beri bantuan pada korban asap,” kata Ari.
Pria yang sebelumnya dikenal sebagai pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menuturkan, di saat yang bersamaan muncul gerakan untuk membangun rumah singgah aman asap. Inisiatif itu digerakan oleh elemen lembaga masyarakat dibantu para relawan. Aksi ini terjadi di berbagai daerah terdampak termasuk Sumatera Selatan.
Sejumlah media memberitakan dugaan rumah singgah rekayasa yang dikunjungi Jokowi saat kunjungan kerja ke Palembang beberapa waktu lalu. Dugaan rekayasa itu timbul lantaran warga sempat heran karena rumah yang disebut rumah singgah baru saja dibangun. Menjelang kedatagan Jokowi.
Related
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
ConversionConversion EmoticonEmoticon