Hujan disertai angin kencang mulai melanda beberapa wilayah di Yogyakarta. Warga Yogyakarta pun diimbau waspada terhadap puting beliung.
Koordinator Pos Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono mengatakan, puting beliung adalah angin kencang yang berputar dan memiliki pusaran. Puting beliung dapat membahayakan makhluk hidup.
“Kecepatan lebih dari 30 knot atau lebih dari 65 km per jam,” kata Joko Budiono di Yogyakarta, Senin (9/11/2015).
Seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, Joko menjelaskan puting beliung terjadi akibat adanya turbulensi pada awan Cumulonimbus. Puting beliung sulit diprediksi namun dapat dikenal melalui ciri-cirinya.
“Awan ini berbentuk seperti kembang kol besar, berwarna gelap, dan memiliki muatan listrik berbentuk petir,” kata dia.
Warga diimbau waspada terhadap ciri-ciri puting beliung itu. Sebab awan Cumulonimbus berpotensi membawa puting beliung dan angin kencang.
“Kalau turun hujan dan melihat awan Cumulonimbus disertai petir harus waspada. Segera berteduh di bawah bangunan yang beratap terbuat dari benda pengantar listrik yang buruk seperti kayu,” imbuh dia.
Ia juga menyarankan warga tidak berteduh di bawah pohon besar. Sebab pohon besar atau pohon tua rawan tumbang tertiup angin kencang.
“Awan bermuatan petir bisa menyalurkan listrik lewat pohon sehingga hindari berteduh di bawah pohon. Juga hindari berkendara di tengah lapangan luas,” pungkas dia.
Selengkapnya mengenai tornado dapat dibaca disini
Related
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
ConversionConversion EmoticonEmoticon