Bagi seorang wanita, payudara bagai dua sisi mata pedang. Satu sisi itu adalah simbol kefemininan dan sebaliknya bisa menjadi pemicu kecemasan, membuat sebagian wanita kemudian mencari cara untuk memperbesarnya.
Bagi mereka yang melakukannya, biaya dan resiko yang mungkin harus ditanggung sepadan dengan hasilnya yang dianggap bisa meningkatkan kepercayaan diri dan daya tariknya. Contohnya Cao, wanita asal Zhejiang, China.
Seperti yang dikutip dari id.berita.yahoo.com yang melansir dari media China CNNB, pekan lalu, Cao yang didiagnosa mengalami pertumbuhan abnormal pada kelenjar susunya mendatangi jasa pemijatan payudara pada 2012. Dia dijanjikan payudaranya dapat berkembang dari cup B menjadi C.
Dia harus membayar 437.000 yuan atau sekitar Rp 860 juta untuk perawatan mingguan selama satu tahun, hingga dia menyadari adanya iritasi pada kulitnya dan meminta perawat mengganti minyak yang digunakan dengan produk yang diimpor dari Jepang.
Tapi setelah minyak untuk pemijatan diganti, tidak juga ada perubahan seperti diharapkan. Bahkan mulai tampak sesuatu yang tidak biasa di bagian dadanya. “Rambut hitam lebat tumbuh di semua bagian yang mereka pihat,” ujar Cao.
Dipenuhi amarah, Cao menghentikan perawatan dan mengajukan tuntutan pada lembaga perlindungan konsumen, yang kemudian menjadi mediator penyelesaian sengketa antara Cao dan pemberi jasa pemijatan.
Saat mediasi, terungkap bahwa pemberi layanan memesan minyak impor dari Jepang dari situs internet yang tidak terdaftar. Mereka akhirnya dinyatakan bersalah karena tidak memberi informasi dari mana mereka membeli produk yang diminta Cao.
Mereka diperintahkan mengembalikan biaya perawatan yang dibatalkan Cao senilai 200.000 yuan atau sekitar Rp 395 juta. Tapi Cao disebut tetap harus membayar sendiri biaya menghilangkan rambut di dadanya, dan tidak mendapatkan ganti rugi atas biaya perawatan yang sudah dilakukan
Republished by Blog Post Promoter
ConversionConversion EmoticonEmoticon