3 Sosok Calonarang dalam 3 Novel Indonesia


Calonarang merupakan cerita semi sejarah yang berkembang di tanah Jawa dan Bali. Dalam dua latar budaya tersebut, kisah Calonarang dipertahankan sebagai grubug atau geguritan, yaitu tradisi lisan yang hidup dan berkembang dari mulut ke mulut. Meski demikian, embrio kisah Calonarang sebenarnya masih tersimpan di Perpustakaan Nasional dalam bentuk naskah lontar.

Tak hanya dipentaskan dalam sendratari, kisah Calonarang juga diceritakan kembali dalam berbagai genre seni, seperti film, komik, bahkan animasi. Dalam ranah sastra kontemporer, kisah semi sejarah ini juga diceritakan kembali dalam novel. Bahkan dalam kurun waktu 10 tahun, antara 1999-2007, telah terbit tiga novel dari tiga penulis berbeda yang menceritakan kembali kisah Calonarang. Meski memiliki tema yang sama, namun ketiga penulis menghadirkan sosok Calonarang yang berbeda-beda. Berikut tiga novel Indonesia yang menceritakan kembali kisah Calonarang, seperti yang dikutip dari liputan6.com.

Dongeng Calon Arang, karya Pramoedya Ananta Toer
Dalam novel karya Pram, sosok Calonarang digambarkan sebagai perempuan menyeramkan yang memiliki ilmu teluh. Meski menyeramkan, Calonarang memiliki anak perempuan yang cantik bernama Ratna Manggali. Meski cantik, Ratna Manggali tidak ada yang mau meminang lantaran memiliki ibu yang menyeramkan. Pergunjingan sebagai perempuan ‘yang tidak laku’ yang melekat dalam diri Ratna Manggali membuat Calonarang murka dan meneluh seluruh Desa Girah hingga hangus terbakar.

Galau Puteri Calonarang, karya Femmy Syahrani
Tidak melulu jahat seperti yang digambarkan novel sebelumnya, sosok Calonarang dalam novel ini memiliki sifat rwabhineda, yaitu keseimbangan antara baik dan buruk. Calonarang merupakan ibu yang baik bagi Ratna Manggali, dan dihormati oleh Raja Airlangga sebagai ‘ratu yang terbuang dari istana’. Sifat jahat Calonarang hanya ditujukan kepada Rakajasa, tokoh dalam novel yang menjadi simbol kekuatan maskullin.

Janda dari Jirah, karya Cok Sawitri
Berbeda 100% dengan dua novel Calonarang sebelumnya, sosok Calonarang dalam novel ini justru digambarkan sebagai pendeta suci yang memimpin sebuah kabikuan (desa khusus). Tidak ada teluh, tidak ada gambaran mengenai sosok perempuan tua menyeramkan dengan lidah menjuntai, taring dan kuku yang panjang. Calonarang dalam novel ini tidak hanya menjadi ibu bagi Ratna Manggali, tetapi juga menjadi ‘ibu’ bagi tanah leluhur.

Nah, jika anda ingin mengetahui selengkapnya tentang calonarang dan ilmu sihirnya serta dimanakah tempat tinggal calonarang yang sebenarnya menurut sejarah, dapat dibaca disini

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Previous
Next Post »

1 blogger-facebook:

Click here for blogger-facebook
Unknown
admin
7 Desember 2015 pukul 13.18 ×

Calonarang memang mistis dan sakral, tak jarang banyak yang menjadi korban, itulah calonarang penuh dengan misteri, berikut ini saya share beberapa video calonarang yang sangat menarik untuk ditonton

https://www.youtube.com/watch?v=prxKGOriBU0

https://www.youtube.com/watch?v=oxnXXBYMWo4

https://www.youtube.com/watch?v=cfvFux8V33M

https://www.youtube.com/watch?v=JquzQlYTtTo

https://www.youtube.com/watch?v=2bfh19YhRV8

https://www.youtube.com/watch?v=2bfh19YhRV8

https://www.youtube.com/watch?v=uVkM7QfvnlQ

https://www.youtube.com/watch?v=zexq5BKiLXc

https://www.youtube.com/watch?v=c_WLCuYJp4Y

https://www.youtube.com/watch?v=jPUVbPL1gGo

https://www.youtube.com/watch?v=CQKgHxLcvic

Congrats bro Unknown you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar
Thanks for your comment