Jawaban Murid 5+5+5 = 15 Dianggap Salah Tuai Kecaman di Dunia Maya


Penilaian seorang guru terhadap ujian seorang anak muridnya mengundang kemarahan di dunia maya. Pasalnya, sang pembimbing mengurangi satu poin dalam lembar jawaban, meskipun siswanya telah memberikan jawaban yang benar.

Foto yang ditampilkan melalui Reddit, memperlihatkan lembar jawaban murid dengan pengurangan nilai hanya karena cara ia mendapatkan solusi dari jawabannya.

Melihat dari dasar operasi perkalian, pertanyaan pertama murid diminta untuk menjumlahkan 5×3 dengan menggunakan pertambahan berulang.

Murid menjawab 5+5+5+ = 15. Jawaban itu disalahkan oleh guru yang mengatakan jawaban yang benar adalah 3+3+3+3+3=15.

Sementara itu pertanyaan kedua– murid diminta untuk menggambarkan susunan dengan perhitungan lidi untuk perkalian 4×6.

Murid menjawab pertanyaan dengan menggambar 6 baris berupa 4 lidi, namun jawaban dianggap salah oleh guru yang mengatakan perhitungan yang benar adalah 4 baris berupa 6 lidi.


Murid disalahkan hanya karena cara ia menemukan solusi dari pertanyaan yang diberikan.

Seperti yang dikutip dari liputan6.com, Guru fisika dan matematika dari sebuah SMA di New York, Frank Noschese mengatakan pertanyaan-pertanyaan dalam tes merupakan Common Core atau standar umum AS yang harus diketahui murid dalam bahasa Inggris dan Matematika dalam setiap kenaikan kelas.

“Standar tersebut hanya mengungkapkan apa yang harus diketahui dan dilakukan oleh seorang murid, dan bukan ajaran aktual,” ungkapnya kepada Tech Insider.

Noschese mengatakan, sementara standar umum adalah penentu untuk kenaikan kelas, ketentuan ini bervariasi di bagi setiap negara bagian, wilayah, dan guru.

“Jika guru secara jelas mengatakan 5×3 berarti 3+3+3+3+3 dan 4×6 adalah 6+6+6+6, jawaban itu salah, karena penafsiran paksaan oleh guru, “ungkapnya.

“Namun jawaban murid secara matematis juga benar. Anak-anak pada umumnya tahu bahwa 5+5+5 =15 sama halnya dengan 3+3+3+3+3 = 15.”

Apakah anda tahu atau ingat, bahwa hal serupa juga pernah terjadi di Indonesia? Ketika itu mahasiswa teknik mesin Universitas Diponegoro (Undip) Muhammad Erfas Maulana dibuat heran dengan tugas adiknya yang dianggap salah oleh guru.

Guru meminta adik Erfas menyatakan 4+4+4+4+4+4 dalam operasi perkalian– namun jawaban 4×6 dianggap salah. Hal inilah yang kemudian menjadi perdebatan, 4×6 atau 6×4.

Baca Juga mengenai soal tes murid sd di singapur yang menghebohkan dunia disini

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment