Uniknya Kuburan Kereta Api di Purwakarta



Pernah membayangkan bagaimana suasana kuburan kereta? Jika belum pernah, Anda bisa mampir ke Stasiun Purwakarta. Di sini, Anda bisa melihat tumpukan gerbong-gerbong usang bak mainan Lego saja. Keren untuk foto-foto!


Seperti yang dikutip dari detik.com , Warna-warni tumpukan besi tua lantas membuat mata berkelana menyusuri setiap sisinya yang unik. Bertumpukan sejajar dan begitu rapi, menjulang hingga ketinggian tujuh meter. Indah namun mistis. Kemisteriusannya mengundang rasa penasaran banyak orang untuk mendekatinya.


Inilah gerbong-gerbong kereta komuter dan jenis lainnya yang sudah tidak terpakai lagi. Mereka teronggok dikarantina di Stasiun Purwakarta, Jawa Barat. Penuh coretan graffiti, tampak berkarat, usang, merupakan penampakan sekilas dari gerbong-gerbong tua di area pembuangan bangkai kereta sementara ini.



PT KAI mengatakan kereta sudah tua dan tak ada lagi suku cadangnya. “Kereta ini ada yang sudah beroperasi dari tahun 80-an sehingga sudah tak ada lagi suku cadangnya. Ini juga sudah dikanibal jadi memang sudah tidak ada yang tersisa lagi,” kata Kepala Humas Daop I PT KAI Agus Komarudin.


Agus mengatakan, ada 181 KRL yang ada di Stasiun Purwakarta tersebut. Rencananya akan ada sekitar 30 kereta lain yang akan diangkut dari Manggarai ke lokasi ini. “Kabarnya akan ada kereta lain yang datang kemari,” katanya.


Ratusan KRL ekonomi di Stasiun Purwakarta ini ditumpuk di depan Stasiun Purwakarta. Tumpukan paling tinggi terdiri dari 14 gerbong. Gerbong-gerbong ini ditumpuk menjadi tiga lapis membentuk bangunan seperti piramida.


Selain itu juga ada yang ditumpuk memanjang. Jumlah gerbong yang ditumpuk memanjang sebanyak dua lapis ini ada sekitar 24 kereta. Kereta-kereta ini ditumpuk memanjang di sekitar Stasiun Purwakarta. Pada bagian bawah kereta itu terdapat bekas-bekas besi dan juga kayu dari kereta tersebut. Bagian atap kereta ini sudah ada yang mulai berkarat dan juga terkelupas catnya.



Wisatawan yang turun di Stasiun Purwakarta atau mereka yang sedang transit di stasiun ini dapat turun sekadar untuk berfoto di dekat tumpukan gerbong-gerbong berwarna ini. Kapan lagi bisa melihat kuburan kereta tak terpakai ini.


Bagi penyuka hal-hal vintage, gerbong ini dapat menjadi obyek menarik untuk mengabadikan momen sendiri ataupun bersama teman-teman. Hanya saja wisatawan harus sedikit “diam-diam” dari penglihatan petugas stasiun untuk berfoto dekat gerbong-gerbong yang tak bermasinis ini yang sebenarnya memiliki akses terbatas bagi siapapun di sana.


Gerbong-gerbong kereta bervariasi dari jenis komuter, kelas ekonomi dan ekonomi ac bekas yang berasal dari berbagai daerah operasi yang kini telah digantikan oleh KRL Commuter Line. Tersusun bertingkat bak caravan tua yang ditinggalkan pemiliknya, gerbong-gerbong ini tampak begitu menarik hati untuk dijadikan background foto narsis Anda.




Jangan lupa baca juga rel kereta api ekstrim di Yogyakarta disini



Wajib dibaca:



Recommended article: Chomsky: We Are All – Fill in the Blank.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.


Previous
Next Post »
Thanks for your comment