Para ilmuwan telah menguak alasan mengapa nyamuk yang dulunya suka mengisap darah hewan beralih suka mengisap darah manusia. Jawabannya, manusia mengeluarkan aroma uap kimia yang disebut Sulcatone.
Sulcatone adalah unsur yang terdapat dalam aroma tubuh, dan telah dikenali nyamuk sejak ribuan tahun lalu. Dengan adanya aroma tersebut, nyamuk bisa mendeteksi adanya sumber makanan di dekat mereka.
Selain itu, seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, para ilmuwan juga menemukan,bahwa nyamuk berbadan coklat yang tinggal di kawasan pedesaan Afrika sangat tertarik pada Sulcatone. Berbeda dengan nyamuk berbadan hitam yang suka mengisap tubuh hewan, mereka tidak menunjukan ketertarikan sama sekali pada aroma ini.
“Kami paham, nyamuk-nyamuk tersebut telah berevolusi untuk bisa mengintai kita (manusia). Pasalnya, kita juga menyediakan tempat hidup yang ideal bagi para nyamuk. Kita sediakan air untuk mereka berkembang biak. Kita juga memiliki sedikit rambut di tubuh dan hidup dalam kelompok yang besar,” ujar Leslie Vosshall, pemimpin studi dari Rockefeller University of New York seperti dilansir dari situs Independent.co.uk, Minggu (16/11/2014)
Lebih lanjut, para peneliti pun mengidentifikasi 14 gen-gen nyamuk yang membuat hewan pengisap darah ini bisa mencari manusia. Rupanya, nyamuk memiliki satu reseptor bau aktif bernama Or4 yang bisa mendeteksi keberadaan manusia.
Mereka menghubungkan reseptor or4 dengan salah satu dari banyak senyawa yang dikumpulkan dari kulit manusia, dan membentuk aroma alami orang. Ini adalah kunci yang membuat nyamuk terpaku pada bau manusia.
Selengkapnya tentang siklus hidup nyamuk dapat dibaca disini . Sedangkan tentang tornado nyamuk dapat dibaca disini
Republished by Blog Post Promoter
ConversionConversion EmoticonEmoticon