Kisah ‘Cabe-cabean’ di Balik Tembok Rumah Dinas DPR


Banyak cerita yang terjadi di rumah dinas (rumdin) anggota DPR dan sekitarnya. Diantaranya cerita di pinggiran kompleks hunian menengah-atas yang terletak di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan ini, tidak jarang dijadikan tempat mesum bagi ABG perempuan yang biasa disebut cabe-cabean.

Sebagai salah satu akses utama untuk menuju rumdin itu, ada jalan utama yang bernama Jalan DPR Raya yang menghubungkan Jalan Pengadegan dengan Jalan Kalibata. Pinggiran jalan tersebut pada jam tertentu situasinya tidak begitu ramai.

Karena situasi yang tidak begitu ramai dan letaknya yang cukup strategis, pinggiran tembok pembatas Rumdin DPR itu, kerap dimanfaatkan oleh para remaja tanggung untuk nongkrong.

Bahkan, tidak hanya sekadar nongkrong, mereka juga sering didapati melakukan tindakan mesum. Sejumlah pengguna jalan dan penghuni rumdin mengaku pernah melihat aksi tidak senonoh anak-anak tanggung itu.

“Itu sering dijadikan tempat mesum, pas banget di samping kompleks rumah dinas,” kata salah satu staf anggota DPR yang menempati rumah dinas DPR kepada Liputan6.com di Jakarta.

Hal senada dikatakan Rohman, mantan pedagang sekitar wilayah tersebut. Ia mengungkapkan, hampir setiap malam para anak-anak ABG tersebut berkumpul dan banyak juga yang datang berpasangan, terlebih jika malam minggu atau malam akhir pekan.

“Banyak, malam minggu apalagi. Ya pada begitu di atas motor, ada yang di jalan sambil duduk. Ada yang pelukan, ciuman macem-macem,” ungkap Rohman.

Pria yang berjualan sekitar tahun 2008 hingga 2010 ini mengaku sudah tidak aneh dengan kelakuan anak-anak muda tersebut. Bahkan menurut dia, mereka tidak merasa canggung meskipun banyak orang di sekitarnya.

“Ada orang lewat juga mereka biasa aja, orang yang sekitarnya banyak juga pada sama begitu juga mesum,” ujar dia.

Selain itu, Rohman mengatakan, polisi bukan tidak sering membubarkan para cabe-cabean tersebut. Namun tak berselang lama, anak-anak mayoritas menggunakan sepeda motor itu kembali ke tempat semula.

“Saya sendiri pernah lihat polisi bubarin yang lagi gitu langsung bubar tuh, tapi ya balik lagi kalau polisinya sudah pergi. Sudah lama ini dijadiin tempat begitu,” tutup Rohman.

Salah satu ABG perempuan yang sering nongkrong di pinggiran tembok rumdin DPR, Mona (16) mengaku, aktitivitas nongkrong di kawasan pinggir rumdin itu sudah dilakukannya sejak setahun lalu bersama teman-teman sebayanya.

“Ya sebetulnya karena banyak temen-temen pada ke situ ya kita ke situ, enggak sengaja diniatin juga,” ujar siswi salah satu SMA swasta di kawasan Jakarta Selatan itu.

Mona juga beberapa kali bersama pacarnya nongkrong di daerah itu. Tapi ketika ditanya soal banyaknya anak-anak yang berbuat mesum di tempat tongkrongan itu, dia mengaku tidak tahu.

“Ya namanya juga orang pacaran mas, ya masing-masing ajalah. Ngapain juga kita ngepoin (pengin tahu) temen,” ucap Mona.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment