iddailyNews - Keputusan FIFA Malah Bikin Tambah Runyam. Permasalahan dalam tubuh PSSI memang belum selesai, beberapa waktu lalu FIFA menyatakan siap mengambil alih PSSI. Namun ternyata beberapa keputusan FIFA untuk PSSI dinilai malah makin membuat runyam bukan membuat semakin mudah, hal ini diungkap oleh Wakil Ketua Komite Pemilihan, Wisnu Wardhana, menilai, keputusan FIFA yang menolak pembentukan Komite Pemilihan pada kongres 14 April lalu makin menambah runyam kisruh PSSI saat ini.
Menurut Wisnu, keputusan FIFA itu malah membuat masalah baru. Seperti diberitakan, FIFA pada 21 April lalu telah mengirim surat resmi yang menolak pembentukan Komite Pemilihan. FIFA juga dengan tegas melarang 4 kandidat (Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro) masuk dalam bursa pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif.
"Iya, itu semakin menambah runyam bukan untuk satu solusi bagi penyelesaian rekonsiliasi. Tapi, menambah masalah baru. Oleh karena itu, kita jangan sampai terbawa arus dengan surat tanggal 21 April. Kita terus jalankan kongres karena kita beracu kepada statuta FIFA, statuta PSSI, itu tidak pernah salah," kata Wisnu di kantor PSSI, Sabtu (23/4/2011).
Wisnu melanjutkan, pihaknya sebagai sebagai Komite Pemilihan bakal tetap melanjutkan tugas sehari-hari. Jika seandainya FIFA tak terima dan memberikan sanksi, maka pihaknya bakal menggugat FIFA ke CAS (Court of Arbitration for Sport).
"Kita tentunya tetap ada acuan aturan statuta. Tentang banned kita bisa gugat, memangnya mereka tidak bisa salah. FIFA bukan suatu lembaga tertinggi dan bisa semau-maunya. Kalau mereka salah ada CAS. Kita lapor kesana, mereka harus tunduk. Itu merupakan arbitrase tertinggi," tuntas Wisnu.
Sudah terlalu panjang permasalahan didalam tubuh PSSI, kiranya segera dibereskan agar para pecinta sepakbola di indonesia tidak perlu khawatir lagi untuk masa depan pesepakbolaan diindonesia. Dan semoga keputusan FIFA yang dianggap bikin runyam segera mendapatkan jalan keluar yang terbaik untuk PSSI. Daily Hot News
Menurut Wisnu, keputusan FIFA itu malah membuat masalah baru. Seperti diberitakan, FIFA pada 21 April lalu telah mengirim surat resmi yang menolak pembentukan Komite Pemilihan. FIFA juga dengan tegas melarang 4 kandidat (Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro) masuk dalam bursa pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif.
"Iya, itu semakin menambah runyam bukan untuk satu solusi bagi penyelesaian rekonsiliasi. Tapi, menambah masalah baru. Oleh karena itu, kita jangan sampai terbawa arus dengan surat tanggal 21 April. Kita terus jalankan kongres karena kita beracu kepada statuta FIFA, statuta PSSI, itu tidak pernah salah," kata Wisnu di kantor PSSI, Sabtu (23/4/2011).
Wisnu melanjutkan, pihaknya sebagai sebagai Komite Pemilihan bakal tetap melanjutkan tugas sehari-hari. Jika seandainya FIFA tak terima dan memberikan sanksi, maka pihaknya bakal menggugat FIFA ke CAS (Court of Arbitration for Sport).
"Kita tentunya tetap ada acuan aturan statuta. Tentang banned kita bisa gugat, memangnya mereka tidak bisa salah. FIFA bukan suatu lembaga tertinggi dan bisa semau-maunya. Kalau mereka salah ada CAS. Kita lapor kesana, mereka harus tunduk. Itu merupakan arbitrase tertinggi," tuntas Wisnu.
Sudah terlalu panjang permasalahan didalam tubuh PSSI, kiranya segera dibereskan agar para pecinta sepakbola di indonesia tidak perlu khawatir lagi untuk masa depan pesepakbolaan diindonesia. Dan semoga keputusan FIFA yang dianggap bikin runyam segera mendapatkan jalan keluar yang terbaik untuk PSSI. Daily Hot News
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.
ConversionConversion EmoticonEmoticon